TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Bagi Darwis Daeng Nai, membangun masjid adalah investasi untuk tabungan akhirat.
Hal itulah yang mendorong Darwis Daeng Nai membangun masjid di Kabupaten Gowa.
Hingga kini Darwis Daeng Nai sudah membangun 9 masjid di Butta Bersejarah itu.
Masjid itu tersebar di 3 kecamatan, Somba Upo, Pallangga, dan Bontomarannu.
Darwis Daeng Nai adalah pengusaha properti berlatar belakang kuli bangunan dan tukang ojek.
Ia memulai usaha dari bawah hingga kini meraih kesuksesan.
"Bagi saya itu wajib membangun masjid bagi konsumen kita. Seluruh biaya kita tanggung dan tidak kita bebankan sepeserpun kepada warga," kata Daeng Nai kepada wartawan Rabu (10/5/2023).
Total sudah ada 8 masjid yang telah difungsikan sebagai rumah ibadah.
Terbaru masjid di Bontoala Perumahan Grand Nurhidayat Bontomajannang, sehingga seluruhnya berjumlah 9 masjid.
"Kita target masjid ini sudah diresmikan dan difungsikan sebelum Iduladha ini," kata Daeng Nai.
Daeng Nai mengatakan, sebuah kewajiban bagi pengembang untuk membangun masjid bagi warganya.
"Alhamdulillah Allah melimpahkan kita banyak rezeki, jadi kita wajib sisihkan untuk kepentingan umat," kata Daeng Nai.
Adapun 9 Masjid tersebut 7 berlokasi di Kecamatan Pallangga, 1 kecamatan Somba Upo, dan 1 kecamatan Bontomarannu.
Total Daeng Nai telah menginvestasikan sekitar Rp10 miliar untuk membangun Masjid.
Sukses dari Bawah
Darwis Daeng Nai, putra Gowa yang dulunya menekuni pekerjaan sebagai kuli bangunan kini menjelma jadi pengusaha sukses di tanah kelahirannya.
Daeng Nai hanyalah lulusan sekolah menengah pertama (SMP). Namun, ia mampu membuktikan sukses bisa dimulai dari bawah.
"Kuncinya kejujuran, keikhlasan, tekad yang kuat, serta doa kedua orang tua," kata Daeng Nai.
Kini, tiga perusahan yang ia dirikan telah menjelma menjadi perusahan properti besar di kabupaten Butta bersejarah. Perusahan itu menjajakan perumahan subsidi kepada masyarakat.
"Alhamdulillah. Ini adalah karunia yang diberikan Allah Swt. Saya meyakini, setiap orang memiliki garis tangan masing-masing," katanya.
Ketiga perusahan properti milik Daeng Nai yakni (1) PT Japa Putra Properti, (2) PT Hidayat Anugerah Pratama, dan (3) PT Mandiri Pratama.
Sejak menunjukkan eksistensi di dunia properti 2012 lalu, perusahan Daeng Nai telah membangun ribuan unit rumah di Kabupaten Gowa.
Perumahan tersebut terdiri dari 30 persen rumah komersial, serta 70 persen perumahan subsidi.
Ayah enam anak ini sukses mencatatkan penjualan rumah subsidi terbesar di luar pulau Jawa.
Prestasi inilah yang mengantarkan Daeng Nai meraih sejumlah penghargaan. Antara lain penghargaan dari Bank BTN Syariah.
Ribuan rumah milik Daeng Nai tersebar pada 14 titik di tiga kecamatan Kabupaten Gowa. Mulai dari Kecamatan Somba Opu, Kecamatan Pallangga, serta Kecamatan Bontomarannu.
Daeng Nai ikut membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran. Hal itu ditandai dengan jumlah pekerja pada tiga perusahannya; 350 orang.
Menariknya lagi, walau telah jadi pengusahan sukses, Daeng Nai tetap memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Buktinya ia memberangkatkan umrah pekerjanya setiap tahun sejak 2012. Hingga tahun 2019, total pekerja yang ia berangkatnya telah mencapai 100 orang lebih.
Pernah Jadi Kuli Bangunan
Darwis Daeng Nai lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Jafari Daeng Japa hanyalah seorang petani. Sementara ibunya Siti seorang ibu rumah tangga.
Daeng Nai terpaksa putus sekolah usai tamat di SMP Negeri 2 Sungguminasa. Ayahnya tak mampu lagi menyekolahkan Daeng Nai karena keterbatasan ekonomi.
Sejak tahun 1982, ia terpaksa menyambung hidup sebagai tukang batu. Ia menjalani profesi ini selama beberapa tahun hingga 1987.
"Saya jadi buruh bangunan yang digaji Rp750 perhari ketika itu. Termasuk waktu SMP, kalau hari-hari libur saya ikut sama om bekerja," kenangnya.
Setelah itu, ia menemuki profesi sebagai pedagang ikan. Ia menjual ikan di Pasar Cendrawasih. Profesi itu dijalani sejak tahun 1987 hingga 1992.
Setelah itu, ia kembali menjadi tukang batu. Tahun 2000 hingga 2002, ia juga sempat menjadi tukang ojek, sebelum kembali menjadi tukang batu.
Hingga akhirnya, tahun 2012 ia mendirikan perusahan sendiri yang menjelma menjadi perusahan properti besar di Kabupaten Gowa.
"Ini tidak lepas dari doa orang tua, serta garis tangan dari Allah," katanya.