TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak sepuluh peserta mengikuti live audisi hari kedua Lomba Tilawah Ramadan Menuju Kakbah Seri ke-3 H Aras, Kamis (6/5/2023).
Live audisi disiarkan langsung melalui Youtube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar.
Lomba tersebut merupakan persembahan dari Anggota DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H Muhammad Aras.
Tema dari audisi ini yakni memperebutkan piala bergilir H Muhammad Aras di tahun ketiga.
Audisi ini dipandu host Annisa Husnuzhan.
Peserta yang seharusnya mengikuti audisi di hari kedua yakni 11 orang. Namun, ada satu orang yang tidak hadir.
Peserta yang hadir yakni Qonita Al Aliyah, Andi Husnul Fadilah Khoirunisa, Rahmat Al Bukhori, Raja Muhammad Surya, Sayifika Marwan, Muhammad Alam Mubarak, Kurnia Wahab, Indira Yuliasti, Khalid Marwan, Nur Jannah,
Sementara peserta Muhammad Yusril tidak hadir dari acara dimulai hingga acara berakhir.
Peserta membaca surah Al Muzzammil dan diberikan waktu 7 menit.
Para peserta yang tampil dinilai langsung oleh tiga dewan hakim.
Yakni Ketua Dewan Hakim, Ustaz DR Baharuddin, Dewan Hakim Ustaz AS Kambie, dan Dewan Hakim Ustaz Munawwir Hammid.
Ketua Dewan Hakim Ustaz Baharuddin mengatakan ia secara saksama mendengarkan penampilan para peserta yang sudah tampil.
Dikatakan, tentu ada beberapa hal yang ingin dikomentari.
"Yang pertama kaitannya dengan tajwid. Karena ini yang menjadi penilaian tertinggi dalam aturan MTQ," kata Ustaz Baharuddin.
Dia menuturkan, jika misalnya ada dua orang yang sama nilainya, maka rujukan yang dilihat yakni tajwid.
"Siapa yang tertinggi tajwidnya maka dialah yang menjadi pemenang," ungkapnya.
"Misalnya ikhfanya, gunnahnya, dengung-dengungnya itu terkadang ada yang lebih dari dua ketukan. Padahal itu ruang lingkup dari penilaian ilmu tajwid," sambungnya.
Ustaz Baharuddin mengatakan terkadang ada yang mungkin terlena dengan lagu.
"Misalnya mad-nya lebih, dengung-nya lebih.
Padahal yang kita pakai di Indonesia itu hanya dua ketukan," tuturnya.
Dia juga menilai terkait suara para peserta yang sedikit serak hingga memulai bacaan dengan nada yang ketinggian.
"Mungkin ada kaitannya dengan puasa, karena suaranya sedikit serak. Tapi hal itu kami pahami. Ada juga yang mungkin startnya ketinggian, sehingga saat puncaknya tidak bisa mengendalikan suaranya," sebutnya.
Lebih lanjut, dia mengapresiasi peserta yang tampil membawakan model tartil.
"Meskipun yang kita lombakan ini adalah tilawah, tapi adik-adik kita tadi menampilkan gaya tartil. Tidak apa-apa, kita berikan apresiasi," ujarnya.
Dewan Hakim yang selanjutnya memberikan komentar yakni Ustaz AS Kambie.
"Saya sangat mengapresiasi adik-adik peserta. Selain tajwid, kita perlu pahami. Sering kali kita terjebak di qalqalah sugra dan kubra. Hal yang tipis di tebalkan. Yang tebal di tipiskan," ungkapnya.
Dia juga mengapresiasi peserta yang membawakan tartil pada audisi kali ini.
"Peserta Sayifika Marwan dan Khalid Marwan tadi membawakan tartil. Kami apresiasi sekali. Semoga juga tahun depan kita bisa gelar lomba tartil," tuturnya.
Terakhir, Dewan Hakim Ustaz Munawwir memberikan penilaian terkait peserta yang di akhir ayat berakhiran tanwin.
"Ada juga beberapa peserta kalau diperhatikan ada penambahan-penambahan hamzahnya. Tapi kita apresiasi para peserta yang mempunyai semangat tilawah yang mengikuti audisi hari kedua ini," imbuhnya.
Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.