TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Founder Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM) Udin Shaputra Malik mempelopori gerakan satu anak satu warung makan.
Program tersebut diusung untuk menekan angka stunting di Kota Makassar.
Program tersebut dipaparkan dokter Udin dalam program Bincang Spesial Tribun Timur dengan tema 'Semesta Menjaga Stunting'.
Program ini disiarkan di Youtube dan Facebook Tribun Timur, Selasa (21/3/2023).
Dokter Udin menjelaskan program ini secara tidak sengaja ditemukan, di mana saat itu FKKM mendapat bantuan dari salah satu perusahaan di Makasar berupa pemberian makanan tambahan (PMT).
Saat PMT itu dibagikan, ternyata mereka bagikan juga ke orang sekitarnya.
Sehingga penanganan stunting dengan cara tersebut tidak terlalu efektif.
Lewat program satu anak satu warung makan tersebut anak-anak stunting yang ada di Makassar diberikan langsung makanan yang mengandung nutrisi cukup.
Program ini mulai digalakkan di Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini.
Dimana di kelurahan itu terdapat 11 anak stunting.
FKKM bekerjasama dengan tujuh warung yang ada di sana dengan menggandeng CSR untuk menyalurkan bantuan setiap hari.
"Di kelurahan itu ada 7 warung makan, terdapat 11 anak stunting dan 9 relawan. FKKM mengadvokasi agar bagi-bagi makanan dilakukan secara bergantian dan setiap hari," ulasnya.
"Para donatur menyediakan 20 porsi makanan setiap hari secara bergantian 11 untuk anak stunting dan 9 untuk relawan yang melakukan pemantauan," sambungnya.
Awal dijalankan program itu, yang tadi kekurangan nutrisi secara kronik akhirnya dalam waktu dua minggu, dua orang mengalami perkembangan berat badan sampai 1 kg.
Begitu juga anak-anak yang lain, perkembangannya memuaskan, ada yang naik 0,5 kg hingga 0,7 kg.
Baca juga: Forum Kemanusiaan Inisiasi Dokter Udin Malik Andil dalam Penanganan Stunting di Makassar
Baca juga: Sambut Ramadhan 1444 H, UPT SPF SDI Unggulan Puri Taman Sari Gelar Lomba Cover Shalawatan Solo
"Sekarang memasuki minggu keempat program satu anak satu warung makan, alhamdulilah semua anak naik berat badannya. Laporan dari kader dan orang tua, yang tadi anaknya lemas sekarang sudah aktif dan ceria," bebernya.
Selanjutnya, FKKM akan beralih ke kelurahan lain, sementara ini FKKM aktif mengadvokasi dan mensosialisasikan program ini di kecamatan dan kelurahan.
Bahkan kata menantu Wali Kota Makassar ini, saat berbincang dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), direspon bahwa ini harus jadi inovasi dan percontohan di seluruh Indonesia dalam menciptakan inovasi penangan stunting.
"Saya harap program ini bisa difotocopi di semua tempat, sekarang FKKM mempersiapkan penyaluran bantuan ke Kecamatan Kepulauan Sangkarrang," ujarnya.
Hanya saja, di Sangkarrang kurang warung makan. Untungnya FKKM mendapat satu rumah makan yang mau bekerjasama. Khusus di Sangkarrang, bantuan diberikan berupa stimulus dana. (*)