TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melangsungkan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023.
Agenda ini berlangsung di Hotel Rinra Jl Metro Tanjung Bunga, Kamis (16/3/2023).
Musrenbang Pemkot Makassar mengangkat tema 'Percepatan Makassar manjadi Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif'.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan, Ketahanan kota menjadi fokus progam di 2024.
Usulan-usulan yang masuk dari hasil musrembang tingkat lurah hingga kecamatan diharapkan bisa diwujudkan untuk membangun kota yang resilient.
DPRD Kota Makassar mencatat sebanyak 650 pokok pikiran (pokir) yang bersumber dari fraksi-fraksi.
Namun kata Helmy, seluruh usulan pokir tersebut tidak semuanya bisa diakomodir.
Perlu dipilah dan dipilih usulan yang masuk dalam prioritas untuk dijalankan.
Program yang yang akan dilaksanakan tahun mendatang juga disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemkot Makassar.
"Memang jadi permasalahan, banyak usulan warga dan aspirasi, tapi karena uang terbatas sehingga banyak usulan yang tidak terakomodir," ucap Helmy Budiman saat diwawancara.
Pasca musrembang ini, usulan-usulan yang diakomodir akan ditetapkan dalam RKPD.
Itulah yang menjadi dasar dalam penyusunan draft Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) lalu diserahkan ke DPRD Makassar untuk dibahas.
Secara umum, Pemkot Makassar menginginkan adanya lompatan pendapatan di 2024.
Dimana pendapatan asli daerah (PAD) ditargetkan capai Rp2 triliun seusia RPJMD dan visi misi Wali Kota Makassar.
"Kalau pendapatan besar pastinya belanja SKPD besar, belanja untuk masyarakat untuk perbaikan sarana prasarana di Makassar," tegasnya.