TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musaad bertamu ke Ketua Umum PP IKA Unhas Andi Amran Sulaiman.
Pertemuan berlangsung di gedung AAS Building Jalan Urip Sumohardjo Kota Makassar Sabtu (25/2/2023) malam.
Muhammad Musa’ad adalah sahabat Amran Sulaiman.
Ia adalah alumni FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas).
Muhammad Musa’ad dipercaya menjabat Ketua IKA Unhas Wilayah Papua sejak Desember 2021 lalu.
Orang nomor satu Papua Barat Daya itu tiba di gedung AAS Building pukul 20.15 Wita.
Kedatangannya langsung disambut Amran Sulaiman bersama pengurus IKA Unhas, seperti Sekjen Prof Yusran Jusuf, Irwan Patawari.
Dalam kesempatan itu Musa’ad dijamu makan malam dengan kuliner khas Bugis Makassar.
Seperti coto Makassar, Pallu Basa, Pallu Mara', Barongko, hingga kuliner seafood.
Mereka berbincang seputar ekonomi, UMKM, hingga IKA Unhas.
Bagi Musa'ad, sebagai gubernur di provinsi termuda, ia membutuhkan pikiran, saran, maupun kolaborasi dari tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh dengan reputasi yang baik dan yang berkomimen tinggi memajukan ekonomi.
"Oleh karena itu kami melakukan roadshow menemui tokoh-tokoh pemerintahan, tokoh yang saya nilai punya reputasi, punya komitmen tinggi, seperti Bapak Andi Amran Sulaiman ini," kata Muhammad Musa'ad di gedung AAS Building Sabtu (25/2/2023).
Muhammad Musa'ad merasa perlu bertukar pikiran dengan Amran, mantan menteri pertanian era Jokowi-JK sekaligus Founder Tiran Group.
Apalagi saat ini Andi Amran tengah menaruh perhatian serius terhadap pengembangan ekosistem UMKM.
"Kami bertukar pikiran bagaimana menumbuhkan ekonomi dan UMKM di Papua Barat Daya. Provinsi ini adalah yang termuda, usianya masih hampir 80 hari. Butuh pikiran cerdas dan inovasi dari beliau. Kita perlu banyak berguru," kata Musa'ad.
Musa'ad dan Andi Amran membahas berbagai potensi di Papua Barat Daya yang bisa dikembangkan.
Misalnya saja pengembangan pendidikan vokasi, UMKM, Pemberdayaan sumber daya manusia dan alam, sektor pertanian dimana sagu dan kacang-kacangan menjadi komoditi unggulan.
Lalu sektor peternakan dan potensi ikan yang luar biasa.
Di samping itu, selain Papua Barat Daya juga sebagai pintu gerbang Indonesia untuk Papua, tapi yang jarang diketahui sejatinya Papua Barat Daya merupakan pintu gerbang Indonesia dengan negara-negara pasifik.
"Oleh karena itu kami mengundang Pak Amran datang ke Provinsi Papua Barat Daya. Sosok seperti Amran ini kita sangat dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia ke depan, khususnya Indonesia timur ya. Agar setidaknya Provinsi Papua Barat Daya bisa berkembang. Butuh orang berpengalaman seperti pak Amran. Insya Allah setelah Idul Fitri beliau memenuhi undangan saya untuk berkunjung ke sana," katanya.
Bukan hanya soal itu, Musa'ad ingin mengundang Amran bersama membawa tim untuk kerja sosial di sana.
Mantan Asisten Pembangunan dan Kesra Provinisi Papua tersebut menegaskan ini bukan pertemuan pertama dan terakhir dengan Amran Sulaiman.
Sementara itu Andi Amran Sulaiman menyebut ketahanan pangan menjadi tolak ukur kesejahteraan suatu bangsa atau daerah.
Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.
Amran mendorong Musa'ad fokus terhadap itu dan memastikan provinsi yang dipimpinnya siap dengan segala kondisi ke depan yang tidak menentu.
"Saat krisis pangan, sagu, singkong, ubi, kacang-kacangan yang akan menyelamatkan kita. Negara ini kaya sekali. Tapi kita harus pastikan itu," kata Amran Sulaiman.
Muhammad Musa’ad baru tiga bulan menjabat Pj Gubernur Papua Barat Daya.
Tokoh berlatar akademisi itu dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Sasana Bhakti Praja Gedung Lantai 3, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2022) siang.
Provinsi Papua Barat Daya menjadi provinsi terakhir yang disahkan oleh DPR RI tahun 2022 ini.(*)