Bukan perkara hasil imbang kala itu yang membuat Bernardo Tavares dan suporter PSM Makassar geram.
Tapi hal itu menyangkut kepemimpinan wasit dan juga perilaku panpel dari Persik Kediri.
Diketahui pada laga Persik Kediri vs PSM Makassar Wiljan Pluim diganjar kartu merah 'aneh'.
Bahkan Wiljan Pluim haru mendapatkan sanksi tambahan 5 larangan bertanding.
Tak hanya itu, para pemain di kedua kesebelasan juga masih ingin bertanding.
Makanya, Tavares menuturkan, seakan-akan hasil pertandingan memang ingin dibuat imbang.
Menurutnya ini tidak bagus bagi kedua tim. Sebab, PSM dan Persik telah bekerja keras untuk melakukan persiapan.
"Saya kira pertandingan ini harusnya sudah ditahu hasilnya, bahwa dibuat imbang. Ini tidak bagus bagi kedua tim. PSM selama persiapan bekerja keras dan saya percaya Persik juga kerja keras," tuturnya.
Pelatih lisensi UEFA Pro ini menyebut, laga PSM dan Persik yang menjadi bintang adalah wasit.
"Kita bisa lihat bintangnya di pertandingan ini bukan pemain, harusnya bintangnya adalah para pemain," sebutnya.
Sambung Tavares, walau 10 pemainnya lawan 11 pemain Persik di babak kedua, timnya masih bisa mendominasi pertandingan.
Sayang, ketika timnya memenangkan bola, mencoba counter, wasit justru menghentikan pertandingan, menilai terjadi pelanggaran.
Misi kedua yang diemban PSM Makassar di pertemuan kedua melawan Persik Kediri yakni mempertahankan posisi puncak klasemen Liga 1 2022/2023.
Sekedar diketahui, PSM Makassar sukses mengambilalih puncak klasemen Liga 1 2022/2023 usai menekuk Persib Bandung pekan lalu.
Hasilnya, PSM Makassar kini mengoleksi 50 poin.