TRIBUN-TIMUR.COM - Kondisi warga Makassar dan sekitarnya hingga kini diguyur hujan deras.
Akibatnya sejumlah jalan utama Makassar dan Maros terendam banjir. Sejumlah kendaraan maupun warga terjebak banjir.
Perumahan atau pemukiman warga juga sudah terendam banjir. Sebagai dari para korban banjir memilih untuk mengungsi.
Meski begitu masih ada warga yang nekat bertahan di rumahnya.
Otoritas cuaca Indonesia BMKG dan sejumlah situs iklim global memprediksi hujan deras skala 90 persen.
Hujan deras 90 persen itu terjadi di Kota Makassar dan sejumlah kabupaten pesisir Selat Makassar, masih akan berlanjut hingga akhir pekan, Sabtu (18/2/2023).
Situs Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar juga mengumumkan angin barat kecepatan 30 km, diprediksi terjadi mulai pukul 16.30 Wita hingga jelang tengah malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel meminta warga waspada dan mengurangi aktivitas luar ruang.
Hingga pukul 14.30 Wita, Senin (13/2/2023), hujan skala sedang masih terus berlanjut.
Sementara sejumlah pemukiman warga di timur, barat, selatan kota masih terendam banjir.
Akses jalan utama di pusat Kota, Jl AP Pettarani, san ruas jalan penghubung sekitarnya, macet.
Badan jalan terendam hingga separuh roda mobil truk.
Warga di kawasan Mannuruki, Mallengkeri, Kecamatan Tamalate, sebagian besar memilih berdiam dan berteduh di tempat tinggi.
BMKG Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hari ini.
Kota Makassar dan sejumlah wilayah Sulsel dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang hingga siang ini.