SDN 45 Boja

Miris! Belasan Tahun SDN 45 Boja Sinjai Beralaskan Tanah, Guru Juga Cuma 1

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koptu Johny menjelaskan kondisi SDN 45 Jarak Jauh Boja, Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/3/2023). Sudah belasan tahun, sekolah jarak jauh ini masih beralaskan tanah liat dan berdinding seng.

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN - Kondisi sekolah jarak jauh SDN 45 Boja di Dusun Safaere, Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, memprihatinkan.

Hingga saat ini sekolah masih beralaskan tanah dan dinding atap seng.

Kerap kali debu beterbangan saat aktivitas belajar mengajar berlangsung.

Belum lagi jika ada ternak warga yang masuk ke ruangan sekolah.

Ruang kelas sekolah jarak jauh ini juga terbatas.

Hanya ada tiga ruangan yang sudah dipetak.

"Sejak sekolah ini dibangun belasan tahun lalu masih begini," kata Babinsa Desa Puncak, Koptu Johny yang ikut membantu guru di sekolah itu mengajar, Senin (13/11/2023).

Tak hanya kondisi sekolah yang memprihatikan, tenaga guru juga sangat terbatas.

Hanya ada satu guru, yakni Abd Wahid.

Alhasil, jika tiba-tiba sakit atau ada urusan lain, maka siswa otomatis tak belajar.

Johny mengungkapkan sangat sulit jika guru berasal dari luar Boja, apalagi perempuan.

Sebab akses jalan ke lokasi sangat ekstrem.

Baca juga: Salut! Prajurit TNI Bantu Warga Bangun Jembatan Penghubung Desa Songing-Polewali Sinjai

Baca juga: Sejumlah Sekolah di Maros Terendam Banjir, Disdik Instruksikan Pembelajaran Online

Separuh jalanan tanah liat dan licin dan terjal.

"Belum lagi sepanjang jalan kurang rumah dilalui. Rumah warga di perkampungan itu jaraknya berjauhan. Di sisi kanan jalan adalah hutan produktif," tuturnya.

Kampung Boja pada 2020 lalu dikeluarkan oleh pemerintah pusat RI dari wilayah Kawasan Hutan Lindung.

Halaman
12

Berita Terkini