Reuni

Seru-seruan Reuni Forkom UIN Alauddin Makassar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muliaty Mastura Yusuf

Ada yang suka kalau AC distel 16 derajat, ada juga yang tidak tahan kalau dingin banget apalagi hujan tiada henti, bikin dingin sampai menusuk tulang.

Sementara bapak-bapaknya, disediakan satu kamar dengan tiga bed.

Tapi dua orang kurang sehat akibat kena hujan dan kecapean, akhirnya yang lain tidur di luar kamar. Untung tidak banyak nyamuk mengganggu.

Sebagian juga balik ke rumah alias tidak menginap dan esok balik lagi ke Wiskeb.

Usai shalat subuh, siap- siap goreng nasi. Malamnya, nasi yang mau digoreng tersebut, dikukus sendiri oleh Fit Suria, sampai hampir pkl 03:00 dinihari.

Nah, mau goreng nasi, mau juga dadar telur, juga masak sarabba, sementara kompor gas satu mata. Ada kompor dua mata, tapi begitu dites, apinya tidak mau bersahabat.

Jadi, yang pertama dikerjakan adalah masak sarabba dihandle oleh Hajar dan Atmi.

Dicoba dan dicoba hasilnya belum manis. Tambah lagi gula merah, belum juga manis, dan tambah lagi. Eh giliran manis banget, maka tambah air.

Setelah itu, dadar telur. Mau dadar telur, tidak ada sude'nya (alat yang digunakan membalik-balik), terpaksa pakai sendok sayur. Inilah yang dikatakan, tak ada rotan akar pun jadi.

Cobalah dibayangkan bagaimana uniknya ini telur dadar. Karena hasilnya bukan bentuk telur dadar, jadi tidak tahu apa namanya.

Berikutnya mau goreng nasi. Ini prosesnya lebih seru lagi karena tidak mungkin mau pake sendok sayur mengaduk. Yah apa boleh buat, pakai dua piring kaca diaduk-aduk akhirnya oke juga.

Proses menggoreng nasi dilakukan dua kali karena jumlahnya banyak. Proses pertama lumayan memuaskan. Tapi kali kedua, diaduk-aduk, eh ternyata tidak panas. Ada apa ya? Oh rupanya kompornya belum dinyalakan.

Ketika dinyalakan, langsung pakai api tinggi. Diaduk- aduk terus, eh, rupanya sdh ada bau-bau hangus sedikit, maka cepat dimatikan.

Akhirnya nasi goreng dengan telur dadar dan irisan bakso plus irisan timun siap santap. Ditambah lagi sarabba dan pisang goreng, maka lengkap sudah.

Forkom diprakarsai Pak Alamsyah, salah seorang dosen senior di Fakultas Dakwah UIN Alauddin.

Halaman
1234

Berita Terkini