Mahasiswa Meninggal saat Diksar

Fakta Baru Mahasiswa Korban Diksar Mapala 09 Teknik Unhas, Ayah Ungkap Banyak Lebam-lebam

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Virendy Marjefy, James Wehantouw dan Tim Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Sulsel dan Inafis Polres Maros usai membongkar kuburan Virendy Marjefy, Kamis (26/1/2023) siang.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa yang meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala Teknik 09 Unhas, Virendy Marjefy, diduga mengalami kekerasan.

Hal itu diungkapkan ayah Virendy, James Wehantouw saat ditemui seusai ekhsumasi atau otopsi jenazah putranya di TPU Kristen Pannara, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (26/1/2023) siang.

"Banyak lebam-lebam, luka. Di sini ada di sini ada," ucap James Wehantouw sambil menunjuk ke beberapa bagian tubuhnya. 

Lebam di beberapa bagian tubuh Virendy itu, kata dia diduga kuat akibat penyiksaan.

Sebab, Virendy lanjut James sempat curhat di ponselnya ihwal kekerasan yang dialami sebelum meninggal dunia.

"Penyebabnya pasti penyiksaan, kekerasan karena ada juga curhat nya di HP-nya, dia sudah siksa," ujar James yang juga salah satu wartawan senior di Makassar.

"Dia rasa sudah siksa, sudah menyerah tapinada senior bilang tidak ada sejarahnya Mapala pulang sebelum finish," sambungnya.

Dugaan itu, lanjut James juga dikuatkan dengan tidak munculnya panitia memberikan keterangan.

"Apa yang terjadi kita tidak jelas karena dari panitia yang lebih tahu dan sampai sekarang tidak pernah mau dipertemukan atau ketemu dengn kita," bebernya.

Namun demikian, James tetap mempercayakan hasil penyelidikan sepenuhnya terhadap kepolisian.

Salah satu upaya penyelidikan yang ditempu yaitu dengan mengotopsi jenazah Virendy.

"Polisi punya kewenangan melakukan pendekatan persuasif menjelaskan bagaimana sebenarnya autopsi, tujuannya apa dan bisa melakukan kewenangan melakukan autopsi," tuturnya.

Proses otopsi 

Lebih kurang tiga jam, Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel dan Inafis Polres Maros melakukan otopsi terhadap jenazah Virendy Marjefy.

Proses otopsi itu, berlangsung di TPU Kristen Pannara, Kelurahan Bitoa, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (26/1/2023) siang.

Halaman
1234

Berita Terkini