Adegan 25, AD dan Faisal pun mengangkat kantongan mayat Dewa dari atas motor.
Dan di adegan 26, AD dan Faisal pun membuang kantongan berisi mayat Dewa itu ke bawah jembatan.
Setelah membuang mayat Dewa, Faisal dan AD kembali ke rumah AD di Jl Batua Raya 14 (adegan 27).
Di rumah panggung itu, AD mengambil laptop dan pakaian lalu bermalam di rumah Faisal di Jl Ujung Bori (adegan 28).
14 Adegan Perencanaan Jual Organ dan Eksekusi Dewa
Rekonstruksi dipimpin Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir didampingi Kasi Humas Kompol Lando KS.
Menghadirkan tersangka MF alias Faisal karena sudah menginjak usia dewasa 18 tahun.
Sementara, AD (17) tidak dihadirkan dan harus menggunakan pemeran pengganti karena masih berstatus di bawah umur.
35 adegan itu dimulai dengan adegan pertama yaitu ajakan AD ke Faisal untuk berbisnis penjualan organ tubuh pada awal Desember 2022.
AD mengajak Faisal setelah tergiur uang penjualan organ tubuh yang dilihat di mesin pencari asal Rusia Yandex.
Sontak Faisal yang diajak AD pun tergiur dan mengiyakan rencana bisnis itu.
Akhirnya Desember 2022, AD dan Faisal pun memulai aksinya (adegan ke dua) dengan bersama-sama membeli tali rafia di warung dekat waduk Antang.
Keduanya pun (adegan ketiga) berkeliling di seputaran Batua Raya mencari mangsa atau anak yang dapat dijadikan korban penjualan organ tubuh.
Seharian berkeliling mencari mangsa, AD dan Faisal tak kunjung menemukan.
Tiba saatnya pada Minggu 8 Januari 2023, korban MFS alias Dewa bersama sepupunya Alif yang saat itu sedang jadi juru parkir di depan minimarket Jl Batua Raya, Makassar, (adegan ke empat).