5 Profesor 1 Doktor Uji Proposal S3 Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto ujian proposal Program Doktor (S3) Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (5/1/2023) siang.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto ujian proposal Program Doktor (S3) Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM).

Ujian proposal orang nomor satu di jajaran Polrestabes Makassar itu bakal berlangsung di Lantai 7 Ruang Rapat Rektorat Phinisi UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (5/1/2023) siang.

Adapun judul disertasi yang diangkat Budhi yaitu, "Strategi Kepolisian Polrestabes dalam Pelayanan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kota Makssar"

Dalam undangan yang diterima tribun-timur.com, Rabu (4/1/2023) malam, sejumlah profesor diundang untuk hadir menyaksikan pemaparan Budhi.

Seperti Prof Husain Syam selaku Ketua atau Promotor dan Prof Dr Hasnawi Haris, M Hum selaku Sekretaris atau Kopromotor.

Sementara untuk deretan anggota atau penguji internal, ada Prof Dr Haedar Akib, MSi, Prof Dr Rifdan, MSi, Prof Dr H Hamsu Abdul Gani, MPd dan Dr Sulaiman Samad, MSi.

Sekedar diketahui, judul disertasi yang diajukan Kombes Pol Budhi Haryanto tidak terlepas dari fenomena sosial di Kota Makassar.

Yaitu maraknya aksi kejahatannya jalanan dan busur panah.

Atas dasar itu, kelompok anak dan remaja yang berpotensi terjebak dalam aksi kejahatan sama pun digalang.

Salah satunya dengan membentuk perkumpulan B120 yang mewadahi remaja dan pemuda Makassar agar dapat lebih kreatif.

"Jadi poin dari tulisan disertasinya pak Kombes Budhi ini, bagaimana memberdayakan masyarakat," kata Prof Husain Syam saat menerima kunjungan konsultasi Budhi Haryanto, 19 September 2022, lalu.

Role model penanganan gangguan Khantibmas yang ditawarkan Budhi, lanjut Prof Husain Syam, juga sangat bersinggungan dengan tugasnya sebagai pengendali keamanan di ibu kota Provinsi Sulsel.

"Jadi saya melihatnya, wah ini ide yang sangat mulia, ide brilian. Apalagi dikaitkan dengan tugas kepolisian sebagai bagian dari masyarakat," ujarnya.

Dari situ, kata Prof Husain Syam, ide yang disebutnya berlian dari Budhi, perlu pengkajian ilmiah dan uji publik.

Tujuannya, agar diterima secara universal oleh seluruh lapisan masyarakat.

Lahirnya Ide membuat wadah pemberdayaan kata Kombes Pol Budhi tidak terlepas dari kerpihatinannya atas fenomena kejahatan jalanan yang tak kunjung usai.

Pasalnya kata dia, jika semua pelaku kejahatan jalanan yang didominasi usia produktif itu harus ditembak atau dipenjarakan, maka fenomena sosial tersebut akan terus berlanjut.

"Apakah semua anak-anak remaja ini harus ditembak atau dipenjarakan? Sampai kapan, bagaimana dengan kondisi sel tahan, Lapas juga sudah over," ucap Budhi.

Ia mengaku,telah mengidentifikasi penyebab usia remaja dan pemuda terjun ke dunia hitam aksi begal, tawuran dan sejenisnya.

Salah satu pemicunya karena putus sekolah dan kebutuhan hidup dengan bekerja.

"Dari situ saya berpikir, harus ada wadah ini agar mereka (eks pelaku kejahatan jalanan) dapat diberdayakan, dicarikan pekerjaan yang lebih produktif dan juga dibantu sekolahnya bagi yang putus sekolah," bebernya. (*)

 

 

Berita Terkini