Opini

Polemik Ucapan Selamat Tahun Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Universitas Islam Makassar dan Ketua Matan Sulsel, Mahmud Suyuti

Kenyatannya penanggalan tahun masehi dipakai juga untuk menentukan waktu ibadah seperti jadwal salat karena saat ini sepenuhnya ditentukan oleh pergerakan waktu tahun syamsiah dan sama sekali tidak berurusan dengan pergerakan qamariah.

Karena itu setiap pergantian tahun kita dianjurkan muhasabah dengan cara berniat memperbaiki diri, kita dilarang menyesali pergantian tahun, bahkan Nabi SAW melarang mencela perputaran waktu pergantian tahun baru.

Hadis dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW bersabda: Jangan kalian mengutuk waktu karena Allah adalah waktu (HR Muslim dan Ahmad).

Kalau begitu, berarti ucapan tahniah, yakni ucapan keselamatan, termasuk ucapan selamat tahun baru dianjurkan tanpa memilah tahun masehi atau hijriah.

Itulah sebabnya setiap tahun baru hijriah ada kalimat tahniah yang selalu terucap untuk keluarga dan kerabat, kulla aamin wa antum bikhair (semoga setiap tahun kalian dalam kebaikan).

Ucapan tahniah seharusnya diucapkan juga saat pergantian tahun masehi sebagai bagian dari muhasabah sekaligus doa untuk lebih memperbaiki diri dari tahun sebelumnya.

Doa Tahun Baru

Doa adalah permohonan sesuatu kepada Tuhan (QS. al-Mu’min/40: 60), yakni meminta bantuan dari-Nya (QS. al-Baqarah/2:23). Doa merupakan ibadah (QS. Yunus: 10:106) dan Nabi saw bersabda al-doa’u mujjul ibadah (doa sebagai inti ibadah). Jadi saat mengucapkan selamat tahun baru sembari berdoa tentu sangat dianjurkan karena menjadi bagian dari ibadah.

Apalagi di akhir tahun ini banyak bencana, banjir, longsor, kebakaran dan selainnya dengan berdoa kita berharap agar musibah yang serupa tidak terjadi lagi di tahun mendatang.

Dalam dunia tarekat biasanya di setiap pergantian tahun baru dilaksanakan doa tolak balak secara berjamaah. Selain itu ada pula yang melaksanakan zikir dan doa berjamaah agar mendapatkan berkah hidup tahun berlalu dan tahun kemudian.

Doa untuk tahun baru hijriah ditemukan banyak dalilnya, khusus untuk tahun baru masehi ditemukan teks doa yang beragam.

Dalam buku panduan MUI doa pergantian tahun masehi adalah,
Allahumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubatii wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’shiyatika,
Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.

Artinya,
Ya Allah segala yang telah kukerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertaubat sesudah saya maksiat. Karena itu, ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.

Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang maha pemurah.

Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas yang kami muliakan Nabi Muhammad yang Ummi dan untuk keluarga dan sahabatnya
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thariq.  (*)

Berita Terkini