TRIBUN-TIMUR.COM, PARANGLOE - Sebanyak 20 Kartu Keluarga (KK) di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih mengungsi.
Puluhan orang masih mengungsi akibat rumah mereka terdampak material longsor.
"Masih ada yang mengungsi sekitar 20-an KK," ujar Camat Parangloe Muh Nur Agung, Rabu (28/12/2022).
Warga yang terdampak ada yang mengungsi di posko dan masjid.
Sebagian lainnya memilih mengungsi di rumah kerabat mereka.
"Mereka mengungsi di posko (masjid) karena daerah situ terdekat yang dianggap aman. Sebagian besar memilih di rumah kerabat," bebernya.
Muh Nur Agung mengimbau kepada masyarakat setempat agar tetap berhati-hati mengingat cuaca masih kurang baik dan untuk tetap mengantisipasi longsor susulan.
"Dan sebisa mungkin untuk pemukiman yang lokasi berpeluang untuk terjadinya longsor untuk dapat mengungsi sementara ke daerah yang kondusif," katanya.
Sekedar informasi, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan longsor di ruas Jalan Provinsi Poros Malino, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, pada Sabtu (24/12/2022).
Akibatnya, ruas jalan tertutup longsor. Bahkan menelan satu korban jiwa.
Baca juga: Akhirnya, Akses Jalan Poros Malino di Desa Lonjoboko Gowa Sudah Bisa Dilalui
Baca juga: Material Longsor Tutupi Jalan Poros, Kasat Lantas Maros Minta Pengendara Lewat Bulu Dua
Korban longsor bernama Daeng Lewa ditemukan setelah Tim SAR Gabungan melakukan pencarian hingga hari ketiga dengan menggunakan alat berat ekskavator untuk memindahkan material longsoran.
Diketahui juga, selain di Lonjoboko, longsor juga terjadi di di Lingkungan Bontotene, Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu (24/12/2022).
Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor.
Keempat korban juga telah ditemukan.(*)
Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli