Makassar Zero Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Virus Jembrana Kembali Diwaspadai

Penulis: Siti Aminah
Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat koordinasi Satgas PMK Kota Makasar di Ruang Sipakalebbi Lt 2 Kantor Balai Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Selasa (6/12/2022). (Siti Aminah)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar akhirnya zero atau nol kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Capaian tersebut seiring dengan massifnya satuan tugas (satgas) PMK Kota Makassar melakukan penanganan.

Sejak hadirnya wabah ini, jumlah ternak yang terkonfirmasi positif sebanyak 244 ekor.

190 ekor diantaranya sembuh, 7 ekor mati, dan 47 ekor telah dipotong bersyarat.

"Jadi Makassar sekarang sudah zero PMK," ucap Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sulselbar, A. Agung PJ Wahyuda dalam rapat koordinasi Satgas PMK Kota Makasar.

Rapat koordinasi berlangsung di Ruang Sipakalebbi Lt 2 Kantor Balai Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Selasa (6/12/2022).

Sejauh ini kata dokter Agung, ada delapan wilayah kecamatan penyebaran PMK di Makassar.

Antara lain Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Tallo, Panakkukang, Rappocini, Tamalate, Bontoala, dan Manggala.

Berdasarkan data populasi ternak atau hewan rentan PMK di Makassar sebanyak 3.083 ekor sapi, 7.042 kambing,dan 141 kerbau.

842 ekor diantaranya telah menjalani vaksinasi I, dan 463 vaksin II. 

Kendati demikian, Makassar masih berada di zona merah.

Kota Makassar bakal berubah menjadi zona putih jika dalam jangka waktu dua tahun tidak ada kasus secara terus menerus dan melakukan surveylans aktif satu bulan sekali 

"Lalu berubah menjadi zona hijau minimal tiga tahun berturut-turut tidak ada kasus dan disertai dengan vaksinasi rutin," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (DP2) Kota Makassar Evy Aprialty mengatakan, meski sudah zero PMK, wabah lain terhadap hewan ternak juga perlu diwaspadai.

Virus Jembrana misalnya, virus asal Bali ini sudah masuk di Kota Makassar.

Halaman
12

Berita Terkini