Baca tanpa iklan
Jika ada satu hal yang tidak dimiliki oleh orang Australia, yaitu hati, maka perkirakan mereka akan saling berhadapan dalam pertarungan hingga bel terakhir berbunyi.
Paksa Argentina ke Adu Penalti
Sementara Australia berharap untuk menang 3-0 berkat hat-trick Mitch Duke yang menakjubkan.
Tim Graham Arnold mungkin tidak akan keberatan jika harus melakukan adu penalti juga.
Mengingat sejarah Argentina dengan tendangan penalti, Australia pasti akan menyukai peluang mereka.
Bahkan selama Piala Dunia 2022 Qatar, Argentina gagal dari titik penalti dengan pemain utama Messi yang usahanya melawan Polandia diselamatkan oleh Wojciech Szczesny.
Momen yang harus dilupakan itu berarti dia kini telah melewatkan empat penalti dalam karir internasionalnya, menjadikan penghitungan gabungannya untuk klub dan negara menjadi 31.
Dari sudut pandang orang Argentina, jika pemain terhebat di generasinya tidak bisa memasukkan satu pun dari jarak 12 yard, lalu bagaimana rekan setimnya akan mengaturnya?
Selain itu, Socceroos memiliki ikon penalti berupa Andrew Redmayne.
Penghenti tembakan Sydney FC menjadi pahlawan nasional semalam ketika ia muncul sebagai penyelamat dalam pertandingan kualifikasi Australia dengan Peru.
Tidak hanya Redmayne, AKA the 'Grey Wiggle', meluncurkan botol air kiper lawan yang menentang catatan adu penalti ke kerumunan, tetapi dia juga melakukan penyelamatan penting.
Jika Messi berhadapan muka dengan Redders setelah 120 menit beraksi, saya tahu kepada siapa saya menaruh uang saya.
Souttar sang penyelamat
Argentina mungkin memiliki tiga pemain depan yang terdiri dari Messi, Lautaro Martinez dan Angel Di Maria, tetapi mereka akan mendapat kejutan dalam hidup mereka ketika menghadapi Harry Souttar.
Dengan tinggi 6 kaki 6 inci, pria berusia 24 tahun ini adalah pria gunung di belakang.
Melupakan fakta bahwa ia dilahirkan dan dibesarkan di jantung Skotlandia untuk sesaat, Souttar muncul sebagai favorit penggemar Australia.