TRIBUN-TIMUR.COM -- DDS (22) tersangka kasus pembunuhan ayah, ibu, dan kakak rupanya menyimpan racun arsenik dan sianida dalam mobil.
Mobil itu dimanfaatkan tersangka menyimpan zat mematikan untuk membunuh ketiga keluarganya.
Tersangka DDS (22) membeli racun arsenik dan sianida secara daring atau online.
Adapun tiga keluarga yang jadi korban itu antara lain ayah tersangka, Abas Ashari (58) ibu tersangka, Heri Riyani (54) dan kakak perempuan, Dea Khairunisa (25).
Mobil jenis minibus Innova jadi barang bukti baru kasus pembunuhan satu keluarga di Jalan Sudiro, Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Innova itu telah diamankan polisi. Pelatnya bernomor K 17 DA.
Mobil Sewaan Diamankan
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, satu unit mobil yang diamankan tersebut sebagai barang bukti yang dipakai tersangka untuk mengambil dan menyimpan zat sianida dan racun arsenik.
"Mobil ini milik orang lain atau statusnya disewa.Yang mana kendaraan tersebut atau mobil tersebut digunakan tersangka untuk mengambil barang bukti zat kimia (arsenik dan sianida) yang dibelinya secara online ke kurir. Dan, (mobil itu) digunakan untuk menyimpan sisa barang-barang (zat beracun) yang digunakan untuk menghabisi keluarga terdekatnya," ujar dia dikutip dari TribunJogja.com, Rabu.
Dia menjelaskan, tersangka mengambil sendiri zat sianida dan racun arsenik yang dibelinya secara online.
Barang pesanan tersebut diambil dari salah satu kurir di wilayah Kabupaten Magelang.
"Berdasarkan keterangan dari pelaku, pelaku mengambil sendiri. Cash on Delivery (COD), ada di salah satu kurir yang belanja online di wilayah Kabupaten Magelang," jelas dia.
Tersangka membeli racun golongan sianida sebanyak 100 gram dan racun arsenik sebanyak 10 gram.
"Arseniknya sendiri itu masing-masing belinya dua barang, dan masing-masing barang itu (ukuran) 5 gram. Itu yang digunakan pada hari Rabu untuk percobaan pertama pembunuhan," ungkap dia.
Aksi Pembunuhan
Pada percobaan pembunuhan pertama pelaku melancarkan aksinya dengan mencampurkan zat arsenik ke dalam minuman es dawet.
Namun, karena dosisnya terlalu sedikit sehingga tidak berpengaruh sampai menyebabkan korban meninggal dunia.
"Sehingga, yang bersangkutan mencoba mengulangi dengan menggunakan sianida. Semuanya belanja dengan online, pembeliannya berbeda-beda dalam kurun waktu yang rentannya tidak terlalu lama. Yang pertama dibeli arsenik," ucap dia.
Pada percobaan pembunuhan kedua pada Senin (28/11/2022) pagi, tersangka mencampur sianida ke dalam minuman teh dan kopi sebanyak dua sendok makan per gelas.
Teh dan kopi itu biasa disajikan sang ibu setiap pagi. Selang 15-30 menit kemudian tiga korban merasakan mual dan muntah hebat hingga kemudian meninggal dunia.
Mereka tergeletak di 3 kamar mandi di dalam rumahnya.
Meninggal karena sianida Setelah dicek di Labfor Polda Jateng hasilnya kalau zat tersebut sianida menjadi penyebab para korban meninggal.
"Jadi kesimpulannya sementara berdasarkan olah TKP dan kesesuaian keterangan dari para saksi dan tersangka. Korban meninggal dunia dimungkinkan karena sianida. Pengaruh zat kimia golongan ini mengakibatkan tubuh menjadi lemas," ucap dia.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 4 orang saksi termasuk menelusuri asal zat arsenik dan sianida yang dibeli tersangka.
Atas kasus ini, tersangka akan dijerat pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
(Sumber: Kompas.com/Riska Farasonalia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuh Ayah, Ibu dan Kakak di Magelang Simpan Sianida dan Arsenik di Dalam Mobil Sewaan"