TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI TIMUR - Sejumlah ternak sapi warga di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, mati mendadak.
Ternak sapi warga yang mati mendadak di Desa Passimarannu, Kecamatan Sinjai Timur dan Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan.
Menindaklanjuti kejadian itu, Dinas Peternakan Sinjai mendatangkan dokter hewan dari BBVet Maros.
"Sementara investigasi, hari ini kami dijanji hasilnya dari BBVet Maros, dugaan sementara penyakitnya surra ganas, tapi ada kemungkinan jembrana," kata Kepala Dinas Peternakan Sinjai, Burhanuddin, Senin (21/11/2022).
Ciri-ciri sapi yang mati mendadak yakni secara fisik tampak sehat. Lalu tiba-tiba kejang-kejang dan mati.
Sementara dokter hewan BBVet Maros drh Dini Wahyu Yudianingtyas menyampaikan bahwa sapi yang mati itu bukan karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Bukan penyakit PMK, kami belum bisa simpulkan sebelum uji lab. Karena di Sulsel ini sebelumnya ada antraks, keracunan dan beberapa penyakit lain," katanya.
Dalam waktu dekat ini pihak BBVet Maros akan menyampaikan hasil uji sampel.
Dini Wahyu Yudianingtyas mengajak peternak agar memisahkan ternaknya yang sakit dari ternak yang sehat.
"Jadi jangan lagi disimpan dalam satu kandang kalau sudah terjangkit penyakit itu," katanya.(*)