Muktamar Muhammadiyah

Rekam Jejak Irwan Akib, Putra Sulsel Bersaing Menuju 13 Besar Calon PP Muhammadiyah

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse (kiri) dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Irwan Akib.

Ketiga, mengubah pola KKN (kuliah kerja nyata) dari KKN regular menjadi KKN Persyarikatan dan KKN profesi.

“Selain itu, saya juga melakukan penambahan prodi yang memang menjadi kebutuhan masyarakat. Yang paling membahagiakan kami semua, termasuk seluruh warga persyarikatan di Sulsel ialah dengan lahirnya Fakultas Kedokteran di Unismuh Makassar, yang sejak lama telah menjadi impian para pimpinan sebelumnya," tuturnya.

Keempat, perubahan struktur kelembagaan untuk efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan akademik dan pelayanan administrasi secara umum.

Kelima, untuk melakukan monitoring dan penjaminan mutu dibentuk Kantor Jaminan Mutu, kemudian diubah menjadi Pusat Penjaminan Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu.

Keenam, untuk pembinaan kemahasiswaan sejak dini, maka kegiataan POSMA untuk menyambut mahasiswa baru yang selama ini terkesan dan cenderung keras diubah menjadi pesantren MABA.

Di mata Irwan Akib, Unismuh Makassar merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dengan persyarikatan Muhammadiyah.

Unismuh sebagai PTM merupakan amal usaha persyarikatan Muhammadiyah, yang tujuan kehadirannya melaksanakan tugas dakwah persyarikatan.

Sebagai bagian integral dari persyarikatan Muhammadiyah, maka semua infrastruktur persyarikatan merupakan peluang yang besar bagi Unismuh untuk mengembangkan diri.

Kehadiran Unismuh Makassar juga tidak dapat dilepaskan dari konteks kekinian masyarakat, baik secara regional maupun global.

Oleh karena itu, dalam mengembangkan Unismuh sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas dan memiliki keunggulan, Irwan Akib senantiasa mengikuti perkembangan yang ada dengan melakukan inovasi dan kreativitas.(*)

Berita Terkini