"Adapun yang dilakukan agar pengerjaan jembatan ini cepat selesai, kami bekerja siang malam demi tercapainya waktu kerja yang diberikan kepada kami," Arman menambahkan.
Sejauh ini kendala yang dialami dalam bekerja memang hanya pada kondisi cuaca.
Sebab, mereka tidak bisa bekerja maksimal jika hujan deras.
"Cuman sebisa mungkin, kami memaksimalkan waktu kerja kami dan juga menyesuaikan dengan kondisi cuaca," katanya.
"Bukan berarti cuaca penghalang bagi kami. Jadi kita kondisikan dengan situasi di lapangan," sambungnya.
Jembatan Pute itu berlokasi di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kontrak kerja proyek itu dilakukan pada 18 Juli 2022 dengan masa kerja 167 hari kalender.
Anggarannya menggunakan dana APBN senilai Rp 15.853.201.000.
Adapun Konsultan Supervisinya adalah PT Arphala Wiratama Konsultan dan PT Arezmah Multi Konsultan.
Panjang jembatan itu 85 meter dengan lebar 7 meter. (*)