Jembatan Pute

Kontrak Pengerjaan Jembatan Pute Maros Sampai Desember, Progresnya Sudah 64,56 Persen

Penulis: Wahyudin Tamrin
Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arus lalu lintas di samping Jembatan Pute, Kamis (10/11/2022) sore. Arus lalu lintas di Jembatan Pute untuk sementara ditutup. Sehingga arus lalu lintas dari arah Makassar melawan arus di samping Jembatan Pute.

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kontraktor yang mengerjakan konstruksi perbaikan dan perkuatan Jembatan Sungai Pute menggenjot pekerjaannya siang hingga malam.

Pasalnya, kontrak pekerjaan yang ditandatangani pada 18 Juli 2022 itu akan berakhir pada Desember.

Artinya, waktu pengerjaan tersisa satu bulan 20 hari.

Sementara saat ini sudah memasuki musim hujan.

Sehingga menjadi salah satu penghambat dalam pekerjaan.

Sebab, pengerjaan jembatan itu berada di ruang terbuka.

"Yah memang hujan menjadi salah satu kendala dalam bekerja. Tapi itu bukan penghalang bagi kami untuk menyelesaikan tepat waktu," kata Inspektur Konsultan Pengerjaan Jembatan Pute Arman saat ditemui di lokasi pengerjaan, Kamis (10/11/2022).

Dengan pekerja sebanyak 13 orang, Arman optimis proyek tersebut bisa selesai tepat waktu.

Alumnus UMI angkatan 2009 itu menyebutkan pihaknya telah berpacu dengan waktu dalam menyelesaikan proyek itu.

Menurutnya, data terakhir pada awal November lalu, progres pengerjaan jembatan itu sudah mencapai 64,56 persen.

"Minggu lalu sudah 64,56 persen. Kami belum rekap yang terbaru," ujarnya.

Berhubung karena sudah memasuki musim hujan, pekerjanya kadang bekerja hingga lembur.

Normalnya, kata Arman, mereka bekerja mulai pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita.

Namun karena waktu pekerjaan sudah mendekati deadline, sementara musim hujan sudah mulai turun, sehingga mereka memaksa diri dalam bekerja.

"Sejauh ini kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita berpacu pada waktu," katanya.

"Adapun yang dilakukan agar pengerjaan jembatan ini cepat selesai, kami bekerja siang malam demi tercapainya waktu kerja yang diberikan kepada kami," Arman menambahkan.

Sejauh ini kendala yang dialami dalam bekerja memang hanya pada kondisi cuaca.

Sebab, mereka tidak bisa bekerja maksimal jika hujan deras.

"Cuman sebisa mungkin, kami memaksimalkan waktu kerja kami dan juga menyesuaikan dengan kondisi cuaca," katanya.

"Bukan berarti cuaca penghalang bagi kami. Jadi kita kondisikan dengan situasi di lapangan," sambungnya.

Jembatan Pute itu berlokasi di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Kontrak kerja proyek itu dilakukan pada 18 Juli 2022 dengan masa kerja 167 hari kalender.

Anggarannya menggunakan dana APBN senilai Rp 15.853.201.000.

Adapun Konsultan Supervisinya adalah PT Arphala Wiratama Konsultan dan PT Arezmah Multi Konsultan.

Panjang jembatan itu 85 meter dengan lebar 7 meter. (*)

Berita Terkini