TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Yayasan Anak Rakyat Indonesia (YARI) dan Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar berencana menggelar bedah buku berjudul Aldera, Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998, Jumat (11/11/2022).
Bedah buku ini menghadirkan salah satu pelaku sejarah gerakan politik kaum muda periode tahun tersebut yang kala itu berada dalam posisi sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera), Pius Lustrilanang.
Buku Aldera ini ditulis oleh Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana, dan Rahadi T Wiratama.
Buku Aldera ini akan dibedah Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam.
Kemudian Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis.
Lalu Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin Prof Amran Razak, dan aktivis 1998 di Makassar, Akbar Endra.
"Bedah buku ini diharapkan bisa menularkan pula semangat perubahan dan idealisme berpolitik untuk kepentingan masyarakat, bagi millenial masa kini. Generasi yang menikmati buah dari reformasi," kata pendiri Yayasan Anak Rakyat Indonesia sekaligus penggagas bedah buku Aldera di Makassar, Rudianto Lallo, Selasa (08/10/2022).
Membaca buku Aldera, seperti membaca novel sejarah era tahun sebelum 2000.
Di mana kalangan muda masih memegang rasa idealisme dan sikap kritis.
Tanpa di cemari oleh politik praktis ataupun cita-cita kekuasaan.
Buku Aldera bercerita tentang tempaan bagi pemuda-pemuda yang hidup pada rentang waktu 1993 sampai 1999 untuk berani bicara dan membangun kritik terhadap sebuah rezim kuat, seperti masa pemerintahan Soeharto atau lazim disebut Orde Baru.
Membaca buku Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 seperti mengulang kisah gerakan demokrasi di Indonesia.
Buku ini mencatat salah satu bagian langkah perlawanan terhadap rezim otoritarianisme Orde Baru pada awal 1990-an hingga kejatuhan Soeharto.
"Kami mengundang Pak Pius untuk hadir saat membedah buku ini, karena beliau salah satu pelaku sejarah yang paham betul tentang dinamika pemuda saat itu dan hubungannya dengan kekuasaan," tutur Rudianto Lallo, mantan aktivis mahasiswa yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Makassar.
Hasil penelusuran di berbagai sumber disebutkan kalau Pius Lustrilanang lahir 10 Oktober 1968.