TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Malang nian nasib dr Tonang Dwi Ardyanto SpPK, Dokter ahli patologi klinik dan laboratorium medik asal Solo, Jawa Tengah ini, terperosok ke 1 dari 4 lubang di trotoar samping kantor DPRD Kota Makassar, akhir pekan ini.
Lubangnya persegi empat. Seukuran bantal kursi standar.
Dia selamat. Dokter Tonang Dwi Ardyanto uka lecet belaka. Namun pakaian, sepatu dan training sport wear warna cerahnya, berubah jadi hitam, kotor dan bau air got.
Sejatinya, Kamis (20/10/2022), usai solat subuh, dokter Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta ini jalan pagi.
Dari Claro, hotel tempatnya menginap dan venue seminar ikatan dokter ahli patologi klinik dan laboratorium klinik, di Jl AP Pettarani, dia jalan ke utara.
Menyusuri trotoar, dokter Tonang Dwi Ardyanto berkelok ke timur, dj pertigaan Jl Hertasning.
Nah, karena matahari belum bercahaya penuh, kakinya terperosok ke lubang trotoar berubin cokelat, utara pagar parlemen kota.
Lubang itu adalah control hole (lubang bak kontrol) saluran pembuangan warga kota.
"Maaf, saya terpaksa sampaikan ini...Tadi rangkaian acara ilmiah selesai sekitar pukul 14.00 WITA (Jumat). Bergegas saya ke lokasi tempat terperosok ke dalam lubang got di trotoar pada hari Kamis Shubuh (20/10/2022 04:43 WITA Jl Letjen Hertasning sebelah luar pagar Gedung DPRD Makassar)." tulisnya di akun Facebook miliknya.
Melalui seorang koleganya di Monash University, Melbourne, Australia, insiden subuh itu, di-tagging untuk jurnalis Tribun Timur.
Tak kapok, dan punya kebiasaan jalan pagi, Jumat (21/10) pukul 05.18 WITA, dokter di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) kampus Jebres, Surakarta ini, kembali ke TKP.
Niatnya, agar pejalan kaki lain tak bernasib sial, seperti dianya.
"...saya tengok, belum ditutup. Sebisanya saya berusaha memberi tanda agar para pengguna jalan mengetahuinya sebelum - semoga tidak pernah terjadi - ada yang tiba-tiba terperosok masuk lubang got lagi. Untuk tanda, saya cari sedapatnya di lokasi. Ketemu bambu cukup panjang dan ban bekas."
Masih, penasaran, dokter Tonang Dwi Ardyanto kembali untuk kedua kalinya.
Bukan jalan kaki, dia sudah bersepeda.