WARGA Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Sungguminasa semakin kreatif hasilkan karya kerajinan sofa yang kekinian.
Hal ini mendapat apresiasi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Liberti Sitinjak dalam keterangannya, Sabtu (15/10).
Menurutnya, kreatifitas WBP yang ada di Lapas dan Rutan harus terus ditingkatkan agar mereka memperoleh keterampilan.
"sehingga ketika mereka bebas mereka dapat mengembangkannya ke dunia usaha dan menjadi modal mereka untuk memperoleh penghasilan," ungkap Liberti.
Kakanwil Liberti juga menyampaikan bahwa hal ini dapat menunjang perekonomian negara karena dapat menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Kalapas Narkotika Sungguminasa, Andi Muhammad Syarief dalam keterangannya mengatakan bahwa Kreatifitas WBP ini akan terus dipacu karena pemesannya sudah banyak.
"Sofa-sofa ini sudah didistribusikan dan dijual kepada masyarakat,” ujar Syarif.
Menurut Syarif, WBP Lapas Narkotika Sungguminasa selama ini banyak mendapatkan pelatihan yang masuk dalam program pembinaan kemandirian.
Ia mengatakan bahwa saat ini, sebanyak 23 Kegiatan Pembinaan yang ada di Lapas Narkotika Sungguminasa dan salah satunya adalah Pelatihan Kerajinan Pembuatan Sofa.
Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja, Lapas Narkotika Sungguminasa, Muh. Ahsan menjelaskan, program pembinaan kemandirian ini yang menghasilkan sofa kekinian sehingga banyak diminati masyarakat dan sudah dipasarkan melalui aplikasi Online.
“Kualitasnya bisa bersaing dengan sofa-sofa yang ada di toko terknenal. Kami juga menyajikan harga yang terjangkau serta bisa dipesan sesuai dengan kebutuhan konsumen,” terang Ahsan.
Lebih Lanjut, ia mengatakan bahwa produk ini telah mendapat apresiasi dari masyarakat dan sudah dipamerkan di beberapa event-event besar Sulsel.
Yaitu pada Kegiatan Roving Seminar Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham di Hotel Four Point Makassat dan pada kegiatan kegiatan Pencanangan Desa Bersinar oleh kepala BNN Pusat yang diadakan di Hotel Claro pada 31 Agustus 2022 lalu.
Sementara menurut Kasubsi Sarana Kerja dan Koordinator Pemasaran hasil karya warga binaan Rahmat Nai hal ini akan terus dikembangkan untuk menyesuaikan perkembangan.
Serta model-model kekinian yang beredar di masyarakat sehingga hal ini menjadi produk unggulan pada Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa.