Maulid Nabi Muhammad

Diperingati Setiap Tahun, Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Bid'ah atau Bukan?

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad - UAS menyebut memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah bid'ah.

TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa kegiatan bisa dilakukan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW seperti menggelar pengajian dan dzikir bersama.

Apalagi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tahunnya.

Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiul Awal. Tahun ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh 8 Oktober 2022.

Lalu bagaimana hukum merakan Maulid Nabi Muhammad SAW?

Menurut Ustaz Abdul Somad atau UAS memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah bid'ah.

Bahkan ada tiga dalil melandasi menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalil yang pertama menurut UAS, disampaikan Imam Al Hafiz.

Beliau, kata UAS, hafal 300.000 hadis yang pernah mengatakan pada tanggal 10 Muharam Allas SWT menyelamatkan Nabi Musa.

Pada saat ini, Bani Israil kemudian melaksanakan puasa karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa.

Sejak saat itulah, setiap tanggal 10 Muharam, umat Bani Israil sampai umat muslim menjalankan ibadah puasa.

Hal tersebut dimaksudkan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT.

UAS melanjutkan, Imam Al Hafiz pernah berkata bila tradisi tradisi untuk Nabi Musa dibolehkan, maka perayaan Maulid Nabi juga demikian.

"Kalau selamatnya Musa diulang setiap tahun, apalagi selamatnya Nabi Muhammad SAW. itu bukan kata Abdul Somad, itu kata Imam Al Hafiz, 300.000 hadis di kepalanya tapi ia membenarkan Maulid Nabi ," katanya.

"Ada ustaz hafal tiga hadis melarang Mauli Nabi, ambo ikut Al Hafiz, kalau bapak ibu mau ikut ustaz laptop, ikutlah," tambah Ustaz Abdul Somad.

Dalil yang kedua, UAS bercerita soal Imam Al Bhalqi.

Halaman
123

Berita Terkini