TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono menyambangi kediaman Puang Makka, Senin (3/10/2022) malam.
Kediaman Puang Makka berlokasi di Jl Baji Bicara, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Mardiono datang bersama dua wakilnya Amir Uskara dan Ermalena serta rombongan pengantar.
Nakhoda baru partai kakbah itu sowan sekaligus meminta doa restu.
Di hadapan mursyid 62 tahun itu, Mardiono berlutut sambil mengangkat kedua tangannya.
Ia meminta restu dan doa agar partai yang dipimpinnya bisa menang Pileg, Pilkada, dan Pemilu 2024.
Lalu siapa sebenarnya Puang Makka?
Mengapa hampir setiap tokoh nasional ke Makassar berkunjung ke rumahnya?
Ia bernama lengkap Anre Gurutta Haji (AGH) As-Syekh Sayyid Habib A Rahim Assegaf Puang Makka.
Akrab disapa Puang Makka.
Seorang ulama yang fokus membina tarekat.
Puang Makka lahir di Makassar, 14 September 1960.
Sejak kecil dikirim ayahnya nyantri di Pesantren Tebuireng Jombang selama 6 tahun (1975-1982).
Kemudian berguru langsung pada Habib Lutfi bin Yahya di Pekalongan selama 20 tahun untuk mendalami tasawuf.
Pendidikan formalnya di Makassar yakni Perguruan Islam Balang-Balang.
Kemudian di SMA 3 hingga meraih gelar sarjana Ilmu Sosial Politik di Universitas Hasanuddin.
Puang Makka juga merupakan Mursyid Jam'iatul Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassary.
Amanah itu diwarisi ayahnya yang bernama AGH As-Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma.
Ia tercatat sebagai mursyid ke-11 dari Syekh Yusuf. Secara geneologis merupakan keturunan nabi.
Fam-nya Assegaf sebagai leluhur induk dari banyak keluarga Alawiyin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladawilah.
Generasi ke-22 dari Nabi SAW yang menurunkan ulama-ulama sufi besar bertaraf waliyullah dengan kharisma.
Dalam kesaksian Mahmud Sayuti, Puang Makka setiap malam tidurnya hanya cukup dua jam.
Puang Makka dikenal sebagai ulama yang tegas, istiqamah, mursyid tarekat serta memiliki jaringan yang luas.
Kharisma sebagai ulama yang memiliki banyak jamaah kerapkali dikunjungi banyak kalangan.
Tidak terkecuali politisi yang datang minta restu sekaligus doa.
Sehari-hari Puang Makka membina pengajian tarekat.
Nasihat-nasihatnya senantiasa menyejukkan dengan tema-tema sufistik.(*)