Pilpres 2024

Bandingkan Anies Baswedan Baru Diusung Jadi Capres, Ganjar Pranowo Malah Sudah Naik Mobil Presiden

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal capres usungan Partai Nasdem, Anies Baswedan (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang akan memasuki mobil.

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Nasdem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai bakal calon Presiden atau bakal capres yang akan diusung pada Pilpres tahun 2024.

Deklarasi berlangsung, Senin (3/10/2022).

Anies Baswedan sekaligus mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI merupakan figur kedua yang dideklarasikan sebagai bakal capres.

Sebelumnya, 12 Agustus 2022 lalu, Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri Pertahanan RI juga dideklarasikan sebagai bakal capres.

Setelah Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga diumumkan sebagai bakal capres yang akan diusung Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Pada saat Anies Baswedan dideklarasikan sebagai bakal capres oleh partai yang dipimpin Surya Paloh, ada hal menarik ditunjukkan rival politiknya.

Ganjar Pranowo misalnya, mendampingi Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi saat kunjungan kerja di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin kemarin.

Ganjar Pranowo sebelumnya masuk dalam 1 di antara 3 nama bakal capres yang akan diusung Partai Nasdem.

Baca juga: Peta Kekuatan Pilpres 2024 Versi Sejumlah Survei, Prabowo Disebut Gembosi Suara Pendukung Anies

Selain dia dan Anies Baswedan, ada pula Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Namun, Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika Perkasa tak jadi diusung Partai Nasdem.

Saat tahu dirinya tak dipilih Partai Nasdem, Ganjar Pranowo memilih mendampingi "RI 1" dan itu menjadi perbincangan di dunia maya.

Dikutip dari Kompas.com, warganet menyoroti Ganjar Pranowo yang diajak oleh Presiden Jokowi ikut naik dalam mobil dinas kepresidenan Indonesia RI 1.

Baca juga: Ridwan Kamil Senang Saat Anies Baswedan Dipilih Nasdem Jadi Capres 2024, Reaksi Ganjar Pranowo Beda

Perbincangan mengenai hal ini ramai dibahas di Twitter pada Senin malam.

"Pak Ganjar" menjadi salah satu topik yang ramai dibahas atau trending pada platform media sosial itu. Hingga pukul 22.00 WIB, setidaknya ada 4.250 cuitan yang membahas mengenai hal itu.

Dalam beberapa cuitan, warganet membandingkan situasi yang dialami Ganjar Pranowo dengan Gubernur DKI Anies Baswedan pada Senin.

Yang menjadi perbincangan warganet adalah, jika Anies Baswedan baru saja diusung oleh Partai Nasdem maka Ganjar Prabowo sudah bisa naik mobil kepresidenan bersama Presiden Jokowi.

Adapun Ganjar Pranowo merupakan salah satu kandidat capres yang sering masuk dalam bursa di banyak lembaga survei.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan soal Jokowi yang mengajak Ganjar Pranowo naik mobil kepresidenan.

Dia menjelaskan, Presiden mengajak Ganjar Pranowo naik mobil bersama dari helipad yang berlokasi di Landasan Utama TNI AD Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, menuju ke lokasi acara peletakan batu pertama pabrik pipa di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang.

Ganjar Pranowo juga ikut dalam mobil Presiden saat kembali dari KITB menuju ke helipad.

"Tadi Presiden mengajak Gubernur Ganjar Pranowo dalam satu mobil dari helipad menuju tempat acara dan sebaliknya. Dari tempat acara ke helipad," ujar Bey dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Baca juga: Di Depan Jokowi, Menteri Bahlil Lahadalia Sebut Wajar Ganjar Pranowo Cerah, Jakarta Gelap

Menurut Bey, tidak hanya sekali ini Presiden mengajak Ganjar satu mobil bersama. "Kan pernah juga yang divideokan Pak Ganjar," ungkapnya.

Lebih lanjut Bey Machmudin menjelaskan, sebetulnya momen Presiden mengajak kepala daerah yang dikunjungi untuk satu mobil sudah sering. Sebab, tidak hanya gubernur, kadang bupati dan wali kota juga diajak satu mobil oleh Presiden.

"Tujuannya Presiden ingin mengetahui lebih jauh mengenai daerah tersebut. Sebelum hari ini, waktu di Maluku Utara juga Presiden satu mobil dengan Gubernur Maluku Utara," jelas Bey Machmudin.

Adapun pada Senin siang, Presiden Jokowi memang melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik pipa PT Wavin Manufacturing Indonesia di KITB Batang.

Usai melakukan groundbreaking Presiden Jokowi langsung kembali ke Jakarta pada Senin sore.

Ojo kesusu dari Jokowi

Sebelumnya, Presiden Jokowi selaku ketua Dewan Pembina Pro Jokowi (Projo) meminta organisasi sukarelawan pendukungnya itu agar tidak terburu-buru memberikan dukungan untuk kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jokowi menilai, ada beragam persoalan, seperti ketidakpastian akibat pandemi dan kenaikan harga yang semestinya lebih dahulu diselesaikan sebelum membicarakan urusan politik.

Jokowi pun menekankan bahwa dinamika politik saat ini belum begitu jelas karena partai-partai politik pun belum memutuskan tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden pada 2024.

Oleh karena itu, menurut Jokowi, Projo semestinya bersabar agar tidak keliru mengambil sikap dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Partai apa mencalonkan siapa belum jelas sehingga jangan sampai keliru, jangan sampai salah. Setuju kita sabar? Setuju kita tidak tergesa-gesa dulu?" ujar Jokowi saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional V Projo pada 21 Mei.

"Kalau sudah menjawab seperti itu saya jadi enak. Tapi kalau desak-desak saya, saya nanti keterucut (kelepasan). Sekali lagi, ojo kesusu dhisik (jangan terlalu terburu-buru)," kata Jokowi.

Di tengah pidatonya itu, Jokowi juga sempat memberikan kode bahwa boleh jadi tokoh yang akan dijagokan oleh Projo untuk maju sebagai calon presiden turut hadir dalam acara rakernas tersebut. Sejumlah tokoh yang hadir dalam acara ini.

Salah satunya yakni Ganjar Pranowo.

"Jangan tergesa-gesa. Jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi. Ganjar jadi capres PSI Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 pada Senin sore.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengeklaim bahwa terpilihnya nama Ganjar Pranowo merupakan hasil forum Rembuk Rakyat yang sudah diselenggarakan sejak akhir Februari 2022.

Ia berujar, Rembuk Rakyat ini untuk menjaring capres untuk melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo, dilakukan oleh dewan pimpinan pusat dan pengurus daerah bertemu dengan para tokoh di daerah untuk mendengar aspirasi soal calon presiden.

"Dari hasil Rembuk Rakyat itu, kami mengumumkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PSI di tahun 2024," kata Grace Natalie dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022) sore.

"Sejak awal, Pak Ganjar atau akrab kami sapa Mas Ganjar, unggul dibandingkan kandidat lainnya," lanjutnya.

PSI mengeklaim, ada 9 nama kandidat yang muncul dari hasil Rembuk Rakyat, antara lain Mahfud MD, Tito Karnavian, hingga Erick Thohir dan Sri Mulyani, minus nama Anies Baswedan.

Grace menambahkan, Ganjar merupakan calon terbaik karena "memiliki visi kebangsaan dan kebhinekaan yang sama dengan apa yang selama ini diperjuangkan oleh PSI".

"Selain itu PSI juga melihat Mas Ganjar sebagai sosok paling pas untuk melanjutkan kerja-kerja yang selama ini sudah dilakukan Pak Jokowi dalam memajukan Indonesia," ujar dia.

"Ini adalah capres 2024 pilihan rakyat lewat Rembuk Rakyat, bukan keinginan dari elite PSI, dan keinginan rakyat itu seusai dengan hati nurani kami juga di PSI," imbuh Grace Natalie.

Grace Natalie juga menilai bahwa Ganjar politisi yang merakyat serta mengerti aspirasi dan pola komunikasi kaum muda, terbukti dari cara politikus PDI-P itu mengoptimalkan penggunaan media sosialnya.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkini