TRIBUN-TIMUR.COM - Iptu Faizal Kanit Reskrim Polsek Tallo Makassar merasa sudah menjalankan tugasnya sebagai polisi dengan benar.
Iptu Faizal langsung dicopot dari jabatannya oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto setelah markas Batalyon 120 Makassar digerebek.
Meski dicopot dan catatan buruknya versi Kombes Budi Haryanto diungkap, namun Iptu Faizal tak menyesali perbuatannya.
Iptu Faizal yakin apa yang telah dilakukannya sudah benar meski harus kehilangan jabatan di Polsek Tallo.
Iptu Faizal kini mendapat dukungan dari berbagai pihak setelah dicopot dari jabatannya oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto.
Saat dukungan mengalir ke Iptu Faizal, Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto pun menyampaikan alasan sebenarnya melakukan pencopotan.
Kombes Budi Haryanto menyinggung kesalahan Iptu Faizal sebelum penggerebekan markas Batalyon 120 organisasi bentukan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Mantan Kasubdit V Dittipidter Bareskrim Polri tersebut membeberkan catatan buruk Iptu Faizal.
Eks Komandan Kompi (Danki) Khusus Pasukan Pelopor itu menyebut Iptu Faizal memiliki sejumlah catatan buruk soal kinerjanya selama di Polsek Tallo.
"Kanit tersebut sudah beberapa kali melakukan hal-hal yang tak pantas dalam hal penanganan perkara," kata Kombes Budi dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).
Dirkrimsus Polda Jawa Tengah tersebut melanjutkan, salah satu tugas penyidik adalah membantu masyarakat yang bermasalah hukum dengan kebijakan restoratif justice.
Hal itu sudah diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perpol) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana berdasarkan Keadilan Restoratif.
Kombes Budi menuding Iptu Faizal telah mempersulit proses hukum antara pelapor dan terlapor dengan cara tak mau menerapkan restoratif justice.
Sementara pelaku dan korban sudah bersepakat damai, menurut Kapolrestabes.
"Ada perkara yang ditangani dan (kedua pihak) sudah damai. Harusnya bisa diterapkan RJ tapi Kanit tersebut justru mempersulit," kata dia.
Soal masalah penggerebekan dan penemuan anak panah busur di markas Batalyon 120, Kombes Budi menyalahkan Iptu Faizal.
Seharusnya Iptu Faizal melakukan pengecekan lebih awal dengan mendatangi tempat ditemukannya busur.
Setelah itu, baru mengambil tindakan (penggerebekan). Namun hal tersebut tidak dilakukan.
Kini Iptu Faizal j disebut diganti supaya perkara temuan di markas Batalyon 120 tak menjadi liar.
"Terkait masalah penemuan busur di sekretariat Batalyon 120, seharusnya Kanit cek kebenaran dengan datang ke TKP.
Itu untuk mengetahui kebenarannya. Tapi itu tidak dilakukan yang bersangkutan (Iptu Faizal)," kata dia
"(Hal itu dilakukan) Supaya perkara tidak liar dan bisa ditangani secara profesional. Makanya kami ganti," lanjut dia.
Iptu Faizal: Saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar
Selain kabar pencopotan dirinya, mengaku diminta untuk datang ke Mapolrestabes Makassar menemui pimpinan.
"Besok (Senin) saya disuruh datang ke Polrestabes. Tapi mulai hari ini saya sebenarnya sudah disuruh pakai pakaian dinas," jelasnya.
Faizal mengatakan, langkah yang ia lakukan sudah tepat.
Pasalnya, saat kejadian penangkapan, hanya dua orang petugas yang berada di kantor.
Apalagi, ia banyak mendapat kabar miring terkait kelompok Batalyon 120 dari warga sekitar.
"Tidak apa-apa kalau saya mau dicopot, saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar.
Sudah banyak laporan dari warga soal Batalyon, coba tanya sendiri. Warga sudah tidak respect lagi," tutupnya.
Setelah mendengar kabar pencopotannya sebagai Kanit Reskrim, langsung mengemas barangnya di ruang kerjanya di Polsek Tallo.
"Sekarang sudah saya ambil semua barang-barang di kantor," tutupnya.
Warga Sekitar Markas Batalyon 120 Resah
Keberadaan puluhan pemuda di sekretariat Batalyon 120 disebut membuat warga sekitar resah.
Pengakuan itu diungkapkan seorang pria yang diduga kepala RT setempat.
Dalam potongan video penggerebekan yang diperoleh, pria itu mengaku resah dengan kehadiran puluhan remaja dan pemuda di Sekretariat Batalyon 120 itu.
Bahkan dikatakan, keberadaan mereka sudah sangat menggangu ketenteraman warga sekitar sekretariat.
"Kami juga merasa bagaimana di, iya resah di sini," ucapnya.
"Sudah sering mengganggu?" Tanya polisi.
"Bukan sering iya, tiap hari betul (mengganggu)," ucapnya lagi ke polisi.
Kronologi
Iptu Faisal dicopot dari jabatannya sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo, Makassar, Minggu (11/9/2022).
Pencopotan Iptu Faisal sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo setelah menggerebek sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 jiwa, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.
Batalyon 120 Makassar dibentuk Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Kapolrestabes Makassar, Kombes Budi Haryanto.
Iptu Faisal mengaku kabar pencopotannya ia peroleh dari Kapolsek Tallo.
"Iya, saya tadi dapat kabar pencopotan dari kapolsek. Kata kapolsek, dia ditelepon langsung sama kapolrestabes," jelasnya.
Alasan pencopotan dirinya sebagai Kanit Reskrim, berhubungan dengan penangkapan pemuda di sekretariat Batalyon 120.
Pasalnya, pasca penangkapan, Faisal diminta langsung oleh kapolrestabes untuk melepaskan 48 orang tersebut paling lambat pagi hari (Minggu).
"Saya memang ditelepon (diminta) untuk melepas (yang ditangkap) pagi-pagi, sama kapolrestabes. Tapi itu perintah lisan saja. Jadi saya takut juga lakukan (melepas) karena pertanggung jawabannya nanti," ujarnya.
Selain kabar pencopotan dirinya, Faisal mengaku diminta untuk datang ke Mapolrestabes Makassar menemui pimpinan.
"Besok (hari ini) saya disuruh datang ke Polrestabes. Tapi mulai hari ini saya sebenarnya sudah disuruh pakai pakaian dinas," jelasnya.
Faisal mengatakan, langkah yang ia lakukan sudah tepat. Karena saat kejadian penangkapan, hanya dua orang petugas yang berada di kantor.
Apalagi, katanya, ia banyak mendapat kabar miring terkait kelompok Batalyon 120 dari warga sekitar.
"Tidak apa-apa kalau saya mau dicopot, saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar. Sudah banyak laporan dari warga soal Batalyon, coba tanya sendiri. Warga sudah tidak respect lagi," tutupnya.
Setelah mendengar kabar pencopotannya sebagai Kanit Reskrim, Faisal langsung mengemas barangnya di ruang kerjanya di Polsek Tallo.
"Sekarang sudah saya ambil semua barang-barang di kantor," tutupnya.
Apa Itu Batalyon 120 Makassar?
Organisasi Batalyon 120 dikabarkan terbentuk atas inisiasi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Kabar itu dikuatkan saat pembentukan atau launching yang berlangsung di Lapangan Karebosi pada Senin (14/3/2022) malam.
Dalam peluncuran itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto hadir bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Tidak hanya itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana juga hadir dalam launching itu.
Terbaru, saat Sekretariat Batalyon 120 itu diresmikan, pada 22 Juli lalu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto, juga hadir.
Tujuan Batalyon 120 Makassar
Tujuan Batalyon 120 dibentuk kata Komandan Batalyon 120 Izhald, untuk menekan angka kriminal jalanan di Kota Makassar.
Tujuan dibentuknya Batalyon agar dapat merangkul mereka supaya tidak melakukan kejahatan lagi.
"Kami mulai melebarkan sayap, karena per hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluh akan geng motor," sambungnya.
Sejauh ini lanjut Izhald sudah terdapat sembilan ketua geng motor yang direkrut sebagai anggota Batalyon 120.
"Jadi ada sembilan ketua geng motor yang sudah kami rekrut. Misalnya geng bodrex dan geng terobos itu sudah kita rekrut," jelas Izhald.
"Itulah yang kami lakukan sehingga ada banyak anak-anak di sini, dari Gowa dan Maros. Cuma belakangan ini masih ramai lagi karena masih ada kabupaten tetang. (*)