Melalui channel youtube-nya, Bung Ropan memaparkan sejumlah alasan yang membuatnya menilai keputusan sanksi atas Wiljan Pluim tidak masuk akal.
Sekedar diketahui, manajemen PSM Makassar membeberkan adanya keputusan sanksi kepada Wiljan Pluim dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Baca juga: Kapten PSM Makassar Wiljan Pluim Disanksi Larangan Main 5 Laga, Bung Ropan: Ini Dagelan, Konyol!
Baca juga: PSM Tumbangkan Empat Tim Penghuni Lima Besar Klasemen Musim Lalu, Buka Peluang Jadi Juara?
Sanksi larangan bermain lima pertandingan diterima Wiljan Pluim lantaran dinilai melakukan pelanggaran berat saat laga Persik Kediri kontra PSM Makassar di Stadion Brawijaya, Jumat (2/9/2022).
"Saya bingung juga atas dasar apa Komdis menjatuhkan sanksi lima pertandingan dengan denda uang, kalau uang itu okelah itu masuk pekerjaan Komdis, mau 50 juta mau berapa," ucap Bung Ropan membuka pembicaraannya, Minggu (11/9/2022).
Ia menjelaskan bahwa, PSM Makassar memang kerap mendapatkan denda uang di kompetisi Liga 1 2022/2023.
"Kalau bicara tentang denda ini PSM dari musim lalu sudah dapat denda uang banyak. Total setelah berkhir kompetisi 2021/2022 kalau tidak salah total 285 juta," katanya.
Hanya saja khusus untuk sanksi yang dijatuhkan kepada Wiljan Pluim, Bung Ropan menegaskan hal itu tidak wajar.
Sebab menurutnya ada hal yang tidak dijelaskan dan didapaparkan pihak Komdis tentang mekanisme hingga aturan sehingga sanksi itu diberikan.
"Namun yang lima pertandingan ini yang saya tidak mengerti, seperi dagelan saja, ini konyol, menurut saya," terangnya.
"Karena saya bilang atas dasar apa sebab Komdis ini harus menjelaskan kalau ada pelanggaran seberat apapun bagi seorang Pluim ini sehingga ada penambahan yang diajalani dalam lima match," sambungnya.
Bung Ropan yang menyaksikan langsung laga antara Persik vs PSM Makassar juga menilai pelanggaran yang dilakukan Wiljan Pluim kala itu tidaklah tergolong berat.
Ia bahkan membandingkan sanksi atas Wiljan Pluim yang mendapat dua kartu kuning dan kartu merah dengan pemain yang mendapatkan kartu merah langsung.
"Jadi, ini luar biasa padahal kalau saya lihat pelanggaran yang dilakukan di Persik Kediri tidak berat-berat amat bahkan masa dia mendapat sanksi yang lebih berat dari pemain yang mendapat kartu merah langsung," ungkap Bung Ropan.
Alhasil Bung Ropan menganggap federasi dalam hal ini PSSI menjalankan segala aturannya dengan seenaknya tanpa ada panduan yang jelas.
Di kesempatan yang sama Bung Ropan membandingkan antara setiap upaya pemberian sanksi oleh PSSI maupun PT LIB dengan Liga Inggris.