"Saya itu dua tahun berturut-turut naik di senior, saya pemain termudalah saat itu saya usia 17 tahun tapi belum punya menit bermain, masih maganglah istilahnya," paparnya.
Hanya saja, satu momen yang membuat dirinya tak memilih bertahan di tim PSM Makassar senior.
"Singkat cerita di tahun pertama saya ikut nih satu musim dan di tahun kedua saya pernah dipanggil sama senior, jadi messnya yang senior kan di hotel jadi yang pemain magang ditempatkan di rumah salah satu manajemen."
"Pada saat mau pertandingan besok, saya dipanggil sama tim senior sudah ke sini temani saya di sini tidur, saya ke sana lah."
"Pada saat jam 10 malam dulu kan kamar dicek sama pelatih kebetulah pelatihnya itu hari Pak Toni Ho, pas dicek kamarnya saya kedapatan loh kok kamu ada di sini,"
"Saya bilang saya dipanggil sama senior untuk temani tapi dia bilang tidak-tidak kamu pulang."
"Dari situ saya bersumpah bilang saya akan keluar dari tim ini, saya akan buktikan saya akan berhasil tanpa harus memulai berkarier dari sini."
"Alhamdulillah, mungkin seperti kata orang tua doa orang yang teraniaya itu dikabulkan yah alhamudillah," tutup Zulkifli Syukur.
Setelah tak lagi membela PSM Makassar, Zulkifli Syukur akhirnya direkrut Persim Maros pada tahun 2005 yang bermain di Divisi I (saat ini Liga 2).(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita