Di sana, mahasiswa memberhentikan sebuah mobil tronton untuk dijadikan panggung orasi.
Jendral Lapangan Gerak Rakyat Intelektual Sulsel (Garis) Indonesia, Rahmat, mengatakan pihaknya mengecam kenaikan harga BBM subsidi.
"Kami menuntut rezim Jokowi-Ma'ruf untuk segera menurunkan harga BBM yang telah dinaikkan siang tadi," ujarnya.
Kenaikan harga BBM subsidi ini dinilai tidak pro terhadap rakyat Indonesia.
Ia pun berharap Presiden dan Wakil Presiden RI, agar memberikan regulasi yang berpihak kepada masyarakat Indonesia.
"Regulasi yang diputuskan oleh Jokowi siang tadi menaikkan harga BBM tidak berpihak kepada masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Terpantau, sejumlah petugas kepolisian tengab berjaga-jaga di lokasi.
Beberapa petugas dan warga juga mengurangi arus lalu lintas.
Diketahui, Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) subsidi dan non subsidi.
Harga BBM mengalami kenaikan seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax mulai berlaku, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. (*)