TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Baru-baru ini, masyarakat Sulsel sempat dikagetkan dengan adanya dua warga yang dicurigai tertular cacar monyet.
Masing-masing merupakan warga Kabupaten Maros yang berdomisili di Antang, satu lagi warga Kassi-kassi, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Warga KTP Maros dirawat di RS Pendidikan Universitas Hasanuddin, sementara warga Kassi-kassi dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan, warga Maros memang diidentifikasi melakukan perjalanan ke Jakarta.
Sementara warga Kassi-kassi diidentifikasi tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah.
Untungnya, setelah melalui uji pemeriksaan lab di Litbangkes Kemenkes RI, kedua warga tersebut dinyatakan negatif cacar monyet.
"Dengan begitu, Sulsel atau Makassar secara khusus alhamdulilah nihil atau zero kasus cacar monyet," ucap dr Nursaidah Sirajuddin saat menjadi narasumber dalam program Bincang Kota Tribun Timur yang mengangkat tema 'Waspada Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Penularannya'.
Ditayangkan di YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar, Senin (29/8/2022) pukul 16.00 WITA.
Ida-sapaannya memaparkan, cacar monyet meski cepat penularannya tetapi virus ini tidak seberbahaya Covid-19 yang sampai memakan ratusan ribu korban jiwa.
"Walaupun penyebarannya tak separah Covid-19 tapi gadis tetap diwaspadai," katanya.
Virus bisa menginfeksi siapa saja, tidak kenal usia. Akan tetapi untuk cacar banyak anak-anak yang gampang tertular, begitu juga pada usia remaja.
Untuk mencegah penyebarannya, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan, memperketat protokol kesehatan.
"Rajin mencuci tangan, apalagi sebelum makan dan setelah beraktivitas," imbaunya.
Selain itu, diharapkan agar tidak terlalu dekat atau berinteraksi dengan hewan yang mengalami gangguan kesehatan.
Ada beberapa hal yang dilakukan Pemkot Makasar khususnya Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi wabah ini beredar.
Mulai dari mengaktifkan 47 puskesmas di Makassar untuk aktif menurunkan tenaga mengecek kondisi kesehatan masyarakat sekaligus mensosialisasikan agar masyarakat mewaspadai virus ini.
Kemudian masyarakat yang mengalami gejala cacar monyet diharapkan pro aktif untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat.
"Nantinya, petugas kesehatan akan terus memantau kesehatan masyarakat selama masa inkubasi," paparnya.
Disamping itu, untuk penanganan di pintu masuk dan keluar, Pemkot kerjasama dengan KKP pelabuhan dan bandara untuk melihat pengunjung yang keluar masuk Makassar.
Mereka memeriksa apakah pengunjung yang datang dengan mengalami gejala demam, batuk, atau gejala lainnya yang mengarah ke cacar monyet.
"Jika terjadi, mereka akan memanggil Dinkes untuk turun langsung memeriksa penumpang. Jika dapatkan gejala pasti akan dilakukan tracing ke penerbangan dan pelabuhan untuk melihat siapa yang ada di sekitar pasien tersebut," pungkasnya. (*)