TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto pesimis mendapatkan Piala Adipura tahun ini.
Penyebabnya karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang yang tak terurus.
Danny Pomanto mengaku sulit untuk mengejar indikator penilaian TPA yang layak karena instansi terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Daerah tidak maksimal dalam bekerja.
"Soal kebersihan itu bisa kita kejar tapi mengenai TPA agak sulit. Saya liat instansi terkait tak maksimal bekerja jadi saya agak pesimis karena TPA tidak diurusi dengan baik," ungkapnya.
Danny Pomanto mengancam akan memberi sanksi pejabat terkait, apalagi TPA menjadi penilaian kunci untuk bisa mendapat Piala Adipura.
Bahkan ia tak segan untuk turun tangan jika dinas terkait (DLHD Makassar) tidak melakukan upaya untuk membenahi TPA Antang.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala DLHD Makassar Ariaty Puspasari Abadi mengakui TPA memang punya bobot besar dalam penilaian Adipura.
Secara keseluruhan, kira-kira ada 16 indikator atau penilaian dalam Adipura.
Termasuk pasar, kantor-kantor pemerintahan, kecamatan, drainase, taman, dan sekolah.
"Yang harus jadi catatan kita bahwa TPA ini menjadi bobot yang cukup terbesar. Ini yang harus kita pikirkan bersama karena indikator khusus untuk TPA memang juga cukup ketat," katanya.
Informasi penilaian Adipura didapatkan pada akhir Juli lalu.
Sehingga tim DLHD segera melakukan pemantauan dan pembenahan, serta melakukan edukasi kepada para petugas.
"Sebenarnya adipura ini kan moment, tetapi kalau kita sudah menjadi budaya otomatis pasti selalu kita lakukan," jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan (Dukcapil) Makassar ini membeberkan, sudah ada penilaian awal terkait dokumen-dokumen di masing-masing pemeintah daerah.
Dari 24 kabupeten kota di Sulsel, Makassar mendapatkan nilai paling tinggi.
Hanya saja, masih ada penilaian lanjutan, yakni kesesuaian antara dokumen dan apa yang ada di lapangan.
Puspa pun tak bisa menentukan sikap, apakah harus optimistis atau bahkan pesimis jika tim penilai sudah turun ke lapangan.
Ia mengaku akan terus berusaha dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk melakukan pembenahan.
Menurutnya, semua daerah tidak ada TPA yang bisa dikatakan ideal.
"Karena saya juga banyak melihat TPA di daerah lain, 11 12 tidak ada yang ideal, TPA itu di seluruh daerah tidak ada yang paling ideal," ungkapnya.
Ia hanya bisa berharap masalah TPA Antang akan teratasi jika proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) sudah berjalan.
Diketahui, Pemkot Makassar selama empat tahun terakhir tak lagi mendapatkan Piala Adipura.
Piala Adipura terakhir kali direbut pada tahun 2017, saat periode pertama Danny Pomanto.
Tahun 2019, Pemkot Makassar hanya sempat menerima sertifikat Adipura oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).(*)