Puncak karier sebagai pemain sepak bola profesional terjadi tatkala Robert memperkuat Hittarps IK di divisi dua Liga Swedia.
Di sana dia sempat meraih beberapa trofi dan menjadi titik awal mulai melatih.
Di Hittarps IK, Robert selain bermain sempat menjadi pelatih saat usianya 30 tahun. Barulah di musim kedua, dia benar-benar bekerja sebagai pelatih.
Kendati tak meraih gelar juara, Robert mendapat apresiasi dari manajemen Hittarps IK karena berhasil meningkatkan kemampuan pemain melalui metode latihannya.
Setelah melatih Hittarps IK pada tahun 1984-1987, Robert memutuskan pindah ke tim Liga Swedia lainnya, Astorps IK. Di sana, Robert semakin terasah kemampuan melatihnya hingga memberanikan diri terbang ke benua Asia.
Klub Asia pertama Robert adalah Kedah FA yang ia latih dari musim 1992-1995. Setelahnya, Robert hijrah ke Singapura dengan melatih beberapa klub seperti Tanjong Pagar (1996-1998) dan Home United 1999.
Baca juga: Kedah FC Kian Terpuruk, Yuran Fernandes Gandakan Keunggulan PSM Makassar 2-0 Babak II AFC Cup 2022
Selama melatih Persib Bandung, Robert Alberts telah memainkan 87 pertandingan.
Dari ke-87 pertandingan tersebut, 45 di antaranya diakhiri dengan kemenangan, 25 kali seri, dan 19 kali kalah.
Dua Kali Mundur dari PSM Makassar
Robert Alberts termasuk di antara enam pelatih asing yang pernah membawa klubnya juara Liga Indonesia. Pria berpaspor Belanda ini jadi pelatih ketika Arema Indonesia meraih trofi juara Liga Super Indonesia 2009-2010.
Namun, Robert pula yang dua kali membuat PSM Makassar patah hati. Dimana ia meninggalkan tim saat Juku Eja dan suporternya sangat membutuhkannya.
Periode pertama Robert bersama PSM terjadi pada musim 2010-2011. Ketua Umum PSM yang juga Walikota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin mendatangkannya dari Arema dengan tujuan mengembalikan pamor Juku Eja yang sempat terpuruk pada musim sebelumnya.
Baca juga: Bobotoh dari Makassar Ikut Aksi Tuntut Robert Albert Keluar dari Persib Bandung Hari Ini
Manajemen PSM pun memberikan wewenang penuh ke Robert untuk meramu kekuatan tim.
Empat pemain asing yang dipercaya Robert yakni Goran Subara, Srećko Mitrović (Australia), Marwan Sayedeh (Suriah) dan Anoure Obiora (Nigeria) mampu berkolaborasi apik dengan pemain lokal Makassar seperti Andi Oddang, Diva Tarkas dan M. Rahmat.
Hasilnya, Juku Eja menggebrak diawal musim dengan bertengger di papan atas klasemen sementara. Euforia suporter PSM kembali terlihat saat tim kesayangannya berlaga. Terutama saat menjamu lawan di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin.