Unhas Anugerahkan Doktor Honoris Causa kepada Ahli Biokimia Dunia Dr Bruce Michael Alberts

Penulis: Faqih Imtiyaaz
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Jamaluddin Jompa bersama Dr Bruce Michael Alberts di Ruang Senat Unhas, Rabu (10/8/2022) siang  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin menganugerahkan Doktor Honoris Causa (HC) kepada Dr Bruce Michael Alberts di Baruga AP Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (10/8/2022).

Dr Bruce Michael Alberts merupakan Ahli biokimia terekemuka University of California, San Francusco, Amerika Serikat (AS).

Prof Jamaluddin Jompa menyebut Dr Bruce sebagai sosok yang spesial.

Sejak 2010, Prof JJ sudah berniat menganugerahkan gelar Doktor HC kepada Dr Bruce Michael.

"Sejak pertemuan pertama dengan Pak Bruce pada 2010, saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin ketika waktu itu saya sudah jadi rektor, saat itu juga saya berikan (DR HC) pada pak Bruce," ujar Prof JJ.

Dr Bruce dinilai memiliki banyak kontribusi dalam memajukan Ilmuan muda Indonesia

"Ini adalah apresiasi kita kepada beliau yang mendorong indonesia dalam memberdayakan ilmuan melalui Akademi Ilmuan Muda Indonesia," sambungnya.

Selama ini, Dr Bruce telah memperoleh 16 gelar doktor kehormatan dari berbagai kampus di dunia.

Gelar doktor HC dari Unhas pun merupakan yang ke-17 kali  bagi Dr Bruce.

Prof JJ mengaku terhormat dapat memberikan gelar ini.

Sebab, ada banyak kampus di Indonesia yang ingin menganugerahkan gelar serupa ke Dr Bruce

"Kita beruntung beliau mau di Unhas. Banyak yang minta. Tidak usah saya sebutkan Perguruan Tinggi apa saja," ujar Prof Jamaluddin Jompa.

Dr Bruce Michael Alberts lahir di Chicago , Illinois, Amerika Serikat  pada 14 April 1938.

Dia adalah ahli biokimia kelas dunia yang telah memberikan sumbangan besar di pendidikan dan diplomasi sains  Amerika Serikat bahkan dunia

Di bidang biokimia , karya Dr. Alberts yang paling berpengaruh adalah buku kanon " Molecular Biology of the Cell "

Buku ini digunakan sebagai dasar pengajaran dan penelitian ilmuan.

Buku yang ditulis bersama sejumlah sejawatnya itu, pertama kali diterbitkan pada 1983 oleh Garland Science.

Hingga saat ini, sudah ada  7 edisi dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia .

Dr Alberts pernah menjadi Editor  in  Chief jurnal ilmiah bergengsi Science Magazine ( 2008-2013 ) .

Sebagai Editor in Chief, Dr Alberts mengangkat pentingnya pendidikan sains dan peran ilmuwan muda secara global ( Global Young Academy ).

Dr Alberts dinobatkan sebagai Presiden National Academy of Sciences ( NAS) pada periode 1993 - 2005.

lembaga ini sangat dihormati di Amerika Serikat dan beranggotakan ilmuwan - ilmuwan terkemuka AS .

NAS berperan memberikan rekomendasi dan informasi sains terkini bagi pemerintah dan masyarakat Amerika Serikat.

Sebagai Presiden Akademi, Dr Alberts berperan utama dalam menyusun National Sciences Education Standard di Amerika Serikat.

Dr Alberts telah menerima 17 Dr HC dari berbagai universitas ternama di dunia.

Ia juga dianugerahi Commander of the Order of the British Empire (CBE).

CBE penghargaan tertinggi dari Kerajaan Inggris.


Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah menganugerahkan National Medal of Science (2014) kepada Dr Bruce.

Wibawa dan pengaruh Dr Bruce kemudian membuatnya diminta Presiden Obama sebagai Special Envoy on Science ( Utusan Khusus Kerjasama Sains ) Amerika Serikat untuk Indonesia dan Pakistan.

Sebagai Special Envoy on Science di Indonesia , Dr Bruce bekerja untuk menguatkan pendidikan sains dan pemberdayaan ilmuwan muda Indonesia.

Dr Bruce juga berperan penting dalam membantu Indonesia mendirikan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

DIPI merupakan sebuah sistem pendanaan riset nasional kompetitif,terbuka, dan bertahun jamak ( multiyear ).

Bersama Profesor Sangkot Marzuki sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia ( 2008 - 2018), Dr Bruce berperan kunci dalam menginisiasi dan mengembangkan forum - forum ilmiah interdisiplin.

Khususnya bagi para ilmuwan muda menonjol di berbagai bidang dalam forum seri tahunan Indonesian - American KAVLI Frontiers of Sciences Symposium ( KFOSS )

Forum ini memfasilitasi diskusi ilmiah intensif antara ilmuwan muda yang memiliki rekam jejak ilmiah.

Selama berlangsungnya KFOSS di berbagai kota di Indonesia, Dr Bruce rajin meluangkan waktu untuk memberikan kuliah tamu dan dialog di berbagai perguruan tinggi di Indonesia

Termasuk di Universitas Hasanuddin pada 2012

Penganugerahan gelar doktor kehormatan dari Universitas Hasanuddin kepada Dr Bruce adalah penghormatan atas dedikasi, keteladanan dan sumbangsih pemikiran yang sangat istimewa dalam dunia  biokimia dan biomedis.

 


Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

 

Berita Terkini