TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua DPRD Maros Patarai Amir ditegur gegara tatapan tajamnya ke pembawa acara event Forkopimda Trail Maros di kawasan wisata alam Bantimurung.
Patarai Amir ditegur MC asal Bandung bernama Windy saat sementara proses pengundian hadiah utama berupa satu unit mobil Daihatsu Ayla, Sabtu (13/7/2022) malam.
Windy menegur tatapan Patarai Amir kepadanya disaksikan Kepala Kejaksaan Negeri Maros, Suroto, para camat, kepala desa dan peserta adventure.
"Bapak jangan menatap saya begitu pak," kata Windy.
Patarai Amir hanya tersenyum saat 'diprotes' oleh MC yang sedang tampil bareng DJ Adelia.
Ketua Golkar Maros sebelum Suhartina Bohari tersebut menatap 'genit' Windy setelah dipuji ganteng.
Setelah itu, Windy juga memuji Suroto yang sedang berdiri di panggung.
"Pak Ketua DPRD sangat ganteng sekali pada malam hari ini. Pak Kajari juga ganteng sekali yah. Luar biasa dua-duanya," kata Windy.
Saat sedang pengundian dan diminta untuk menunjukkan angka yang keluar, Patarai kemudian minta bayaran.
"Bayar berapa," kata Patarai sembari tersenyum.
Proses undian memang disertai dengan candaan antara MC dan Patarai Amir.
Candaan itu membuat peserta teriak-teriak di depan panggung.
Pengundian tersebut disaksikan langsung oleh peserta event Forkopimda Trail dan dilakukan secara transparan.
Nomor undian 0739 milik Camat Marusu, Maros, Suardi yang keluar sebagai pemenang undian mobil.
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka HUT ke-63 Maros, Hari Bakti ke-63 Adiyaksa, HUT ke-76 Bhayangkara dan HUT ke- 76 TNI AU.
Acara Forkopimda Trail berakgur pada pukul 22.00 Wita dan dikawal oleh pihak kepolisian.
Camat Marusu, Suardi keluar sebagai pemenang undian berupa mobil warna hitam tersebut.
"Suardi, Camat Marusu. Selamat kepada Pak Camat," kata pembawa acara, Windy.
Hanya saja, Suardi tidak datang. Ponselnya tak aktif saat dihubungi panitia.
Hal itu membuat Camat Simbang, Muhammad Aris jadi perwakilan untuk menerima hadiah tersebut.
Sementara beberapa unit motor dan sejumlah hadiah hiburan, didapatkan oleh sejumlah peserta dari berbagai wllayah di Indonesia.
Selain Adventure dan Hard Ernduro, Forkpimda Trail juga berbagi sembako dan penyaluran bantuan untuk pembangunan masjid.
Ketua Panitia, Raka mengatakan kegiatan tersebut berjalan lancar dan sukses meski pertama kali digelar.
"Ini pertama di Sulsel, event adventure, hard enduro, berbagi sembako dan penyaluran bantuan ke masjid pertama kali," kata dia.
Ia membuktikan jika komunitas trail yang ada di Maros bukan hanya senang untuk bermain, namun juga memiliki jiwa sosial.
Event tersebut akan menjadi agenda tahunan Forkopimda Trail Maros.
"Ngetrabas sambil berbagi sembako dan penyaluran bantuan ke masjid, itu pertama kali," kata dia.
Sekretaris event Forkopimda Trail, Rusli Rasyid mengatakan jalur hard enduro jauh lebih ekstrim dibanding adventure.
Jalur enduro yang telah disiapkansengaja dibuat mengitari kawasan karst Maros.
Tentunya untuk membantu memperkenalkan kawasan karst kepada masyarakat.
"Kita startnya di kelurahan Kalabirang kemudian berhenti di stage satu tepatnya di Leang-leang. Besok dilanjutkan menuju stage dua, Leang-leang ke Rammang-rammang," kata dia.
Hacel sapaan akrabnya menyebutkan, panjang lintasan mencapai 35 KM.
"Satu stage itu sekitar 15 kilometer, totalnya kira-kira 35 kilometer. Untuk kategori hard enduro. Kalau adventure sekitar 105 KM," sebutnya.
Ia menambahkan event trail dengan kategori hard enduro, baru pertama kali di Sulawesi Selatan.
"Ini baru yang pertama kali di Sulsel dan pendaftarnya itu ada dari Bima, dan provinsi lain di luar Sulawesi Selatan," ujarnya.
Ketua Pimcab IOF Maros, Muhammad Riza, mengatakan jalur hard enduro jauh lebih ekstrim jika dibandingkan dengan adventure.
"Klasifikasi adventure dan hard enduro tentunya berbeda. Kalau adventure lebih fun, kalau enduro jauh lebih ekstrim jalurnya," tuturnya.
Ia menyebutkan, peserta kategori hard enduro musti memiliki skill yang mumpuni.
"Karena jalur yang disiapkan itu jauh lebih tinggi tingkat kesulitannya, jadi rider yang mau ikut hard enduro harus siap fisik dan skill," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, beberapa peserta hard enduro bahkan sudah memiliki jam terbang yang tinggi tingkat nasional. (*/tribun-timur.com)