Di tempat terpisah Wakil Direktur III Polbangtan Gowa yaitu Irfan Aryawiguna mengatakan, “Saat ini, kegiatan ini menjadi kegiatan utama di Kementan. Karena wabah ini bukan cuman di Sulsel yang terkena, melainkan di seluruh Indonesia.” Ucap Irfan saat membuka pelatihan di BPP Kecamatan Maros Baru.
Pelatihan yang digelar di dua Kantor BPP tersebut menghadirkan dua Narasumber dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros yaitu Farida Syukur dan Nana Junita.
Pemateri secara detail menjelaskan kepada peserta tentang pengenalan gejala klinis PMK serta bagaimana cara mengatasinya.
“Jika terjadi gejala klinis pada ternak seperti tidak mau makan, mulut berbusa, demam tinggi dan bernafas cepat, maka segera pisahkan dari yang lainnya dan segera melaporkan ke Dinas” Ujar Farida.
“Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros bersama dengan Polres, Dandim dan Kejaksaan telah membentuk Tim Gugus PMK guna mengatur lalu lintas ternak di Kabupaten Maros”, tambahnya.
Nana Junita dokter hewan yang menjadi narasumber kedua pada pelatihan ini mengatakan virus ini aman untuk manusia. Dia menjelaskan untuk menginfeksi ke hewan atau manusia, hewan ini harus memiliki reseptor khusus, dan reseptor ini tidak ada di manusia. Sehingga virus ini aman untuk manusia, karena tidak menyerang ke manusia.
“Penyebaran PMK ini sangat cepat proses penyebarannya, namun menurut teori masa inkubasinya itu 1-14 hari, tetapi yang terjadi di lapangan hanya dalam waktu beberapa jam”.
Di akhir Nana Junita memberikan beberapa tips untuk untuk penanganan PMK, yang pertama kita harus lapor ke petugas berwenang, kedua masing-masing ternak di isolasi yang sakit dan sehat, lalu ketiga desinfektan daerah kandang dan orang-orang yang beraktifitas daerah kandang”, ujar Junita.