Lalu siapa yang harus diikuti?
Dikutip dari kanal YouTube Taman Surga dalam video yang diunggah 29 Juli 2020, Ustadz Firanda Andirja memberikan penjelasan.
Ustadz Firanda mengatakan memang ada khilaf di antara para ulama mengenai hal tersebut sejak dulu.
"Kita saling menghormati dalam hal ini, saling menghargai," katanya.
"Tetapi, pendapat yang saya pilih adalah mengikuti rukyat di tempatnya masing-masing," imbuh Ustadz Firanda.
Sehingga tak perlu menunggu informasi di Arab Saudi atau Mekkah untuk merayakan Idul Adha.
Begitu pula untuk melakukan puasa Arafah atau puasa sunnah sebelum Idul Adha.
"Puasa Arafah masing-masing sesuai dengan hilal yang dia lihat," jelas Ustadz Firanda.
Sementara itu, masalah khilafiyah atau perbedaan antar ormas, maka sebaiknya diserahkan kepada pemerintah.
"Masalah khilafiyah, kita kembalikan kepada pemerintah. Ada nilai persatuan yang harus kita perhatikan," tuturnya.
"Seandainya pemerintah umumkan bahwasanya 1 Dzulhijjah tanggal sekian, kemudian sholat iednya hari apa, mungkin berbeda dengan Saudi, maka kita ikut pemerintah," lanjut Ustadz Firanda.(*)