TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kodam XIV/Hasanuddin melalui empat Kodim di jajaran Kodam XIV/Hasanuddin menjalankan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) pada periode ke-113 Tahun 2022.
Program ini sebagai salah satu wujud bhakti TNI dalam membantu pemerintah daerah.
Wujud peran ini dilakukan untuk percepatan pembangunan demi kemajuan dan kemakmuran masyarakat di wilayah khususnya di daerah terisolir.
Sehingga, dengan adanya kegiatan ini, dapat mensejahterakan kehidupan sosial masyarakat dalam meningkatkan taraf kehidupannya semakin sejahtera.
Kodam XIV/Hasanuddin yang turut berupaya untuk selalu menjadi yang terdepan dalam mengabdikan diri kepada masyarakat.
Khususnya dalam mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
Hal ini sesuai dengan arahan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang terdapat dalam santi aji 8 Wajib TNI.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro mengatakan bahwa TMMD yang dilaksanakan di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin di gelar di tiga provinsi yang terdiri dari empat kabupaten.
Provinsi Sulawesi Selatan yakni di wilayah Kodim 1406/Wajo di Kabupaten Wajo dan Kodim 1423/Soppeng Korem 141/Tp di Kabupaten Soppeng.
Provinsi Sulawesi Barat yaitu di Kodim 1427/Pasangkayu Korem 142/Tatag di Kabupaten Pasangkayu serta di Sulawesi Tenggara yaitu di wilayah Kodim 1416/Muna Korem 143/HO di Kabupaten Muna.
"Ada dua bentuk sasaran kegiatan yang akan dilakukan yakni fisik dan nonfisik," kata Rio Purwanto.
Sasaran fisik yakni pengerasan jalan tani, pembuatan talud, pembuatan duiker, pembuatan box culvert, pembuatan tempat mengaji, rehab gereja, rehab rumah warga dan pembuatan MCK, serta pembuatan jembatan.
Sedangkan sasaran non fisik berupa pelaksanaan penyuluhan/sosialisasi dan pembekalan berbagai materi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Seperti penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan, pelayanan kesehatan, KB Kesehatan, pendidikan, hukum dan kamtibmas, narkoba, pertanian, keagamaan, bahaya teroris dan paham radikalisme dan penyuluhan/sosialisasi bidang lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad mengatakan program TMMD ini adalah wujud kepeduliaan prajurit TNI dalam mengimplementasikan 8 wajib TNI.
TNI harus mempelopori usaha-usaha utruk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
Program ini, kata dia, merupakan salah satu solusi di dalam mengatasi permasalahan di masyarakat.
TMMD juga merupakan kegiatan lintas sektoral. Bukan hanya TNI-Polri dan pemerintah daerah, tapi juga seluruh elemen masyarakat.
"Harapan saya ke depan jalan ini dipelihara dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan perekonomian masyarakat," kata Andi Muhammad.
Pada program TMMD ke-113 yang dilaksanakan Kodam XIV/Hasanuddin, salah satunya adalah di Kabupaten Soppeng.
Bupati Soppeng, Kaswadi Razak mengapresiasi kinerja Satgas TMMD Kodim 1423/Soppeng.
Karena telah menyelesaikan perannya pada progres TMMD.
Menurutnya, program ini sebagai salah satu sasaran TMMD yang sangat membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan di daerahnya.
Dengan program TMMD ini, memberikan motivasi dan nilai tambah kepada masyarakat.
"Rasa kebersamaan dan gotong royong itu bangkit kembali. Makanya saya sangat bersyukur adanya TMMD di Kabupaten Soppeng," katanya.
"Terima kasih salamakki to padasalama (semoga kita semua diberikan keselamatan) Ewako,” tambahnya.
Di tempat terpisah Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memberikan dukungan atas penyelenggaraan TMMD ke-113.
Ia berharap sinergi TNI, pemerintah dan masyarakat dapat semakin terjalin untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui TMMD ke-113, kami berharap sinergi TNI, pemerintah dan masyarakat dapat semakin terjalin untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan,” harapnya.
Salah satu warga Desa Mariolilau Badaruddin (56) mengutarakan kondisi jalan yang berada di desanya sangat sempit.
Jalan tersebut, katanya, susah dilalui kendaraan bermotor. Sehingga, jika ia ingin pergi kerja di kebun, masih berjalan kaki.
“Kalau menggunakan sepeda motor ke sini susah karena terjatuh-jatuh. Apalagi mobil lebih susah karena jalannya kecil. Hanya taksi atau sepeda motor rakitan yang sudah dimodifikasi bisa lewat,” katanya.
Ia berterima kasih kepada TNI dan pemerintah dengan adanya pengerjaan ini.
Saat ini jalan yang diperbaiki lebih dekat. Yakni dari Dusun Atakkae Desa Mariolilau ke Ibu kota kecamatan.
"Awalnya harus menempuh jarak 15 KM, dan saat ini hanya 8 KM untuk ke arah Ibu Kota Kecamatan Marioriwawo,” ucapnya. (*)