Bahkan Kenzo harus dilanggar oleh Evan Dimas mendekati berakhirnya laga beberapa meter dari luar kotak penalti.
Alhasil tendangan bebas yang diambil Wiljan Pluim nyaris kembali menjebol gawang Arema.
PSM sendiri meski lebih banyak bermain mengandalkan serangan balik memiliki berbagai peluang emas.
Wiljan Pluim lah sosok yang paling banyak melepaskan tendangan, tercatat hingga tiga kali sepakannya on target.
Everton Nascimento yang diplot sebagai penyerang tengah juga memiliki sejumlah peluang. Hanya saja pemain asal Brazil ini belum bisa mencatatkan namanya di papan skor.
Sayuri bersaudara yakni Yance Sayuri dan Yakob Sayuri juga tampil epik. Yance Sayuri yang menempati posisi bek kiri memotong bola serangan Arema FC.
Yance Sayuri kemudian membawa bola dengan drible cepatnya menuju pertahanan Arema FC.
Dengan umpan satu dua dengan Yakob Sayuri yang mengisi posisi penyerang sayap keduanya melewati beberapa pemain Arema FC.
Sayangnya saat sudah memasuki kotak penalti, umpan silang Yance Sayuri berhasil dipotong pemain belakang Arema FC.
Bernardo Tavares mengakui kemenangan ini adalah buah dari kesiapan yang matang dari PSM.
Terlebih lagi mampu mengambil keuntungan lewat gol cepat.
“Kita memulainya dengan baik. Dan kita memang mengambil keuntungan secara penuh dengan memanfaatkan peluang pertama kita,” ucapnya.
Tetapi satu hal yang disoroti Bernardo yakni terkait kepemimpinan wasit. Menurutnya PSM memiliki satu peluang yang harusnya berbuah gol namun dianulir lantaran dianggap offside.
“Siapa pun bisa buat kesalahan, pelatih bisa biat kesalahan, wasit bisa buat kesalahan, tapi pada saaf kita menang begini kalian akan bilang, seandainya kita draw kalian akan bilang ini coach terlalu banyak bicaranya,” ungkapnya.
“Tidak, kalau menang pun kita bisa lihat banyak kesalahan yang terjadi dilakukan oleh orang orang. Kalau Indonesia memiliki var, akan terlihat jelas di mana hal haln perlu ditingkatkan,” tutup Bernardo.(*)