Binder Singh, komentator pada laga Big Match ini tak henti-hentinya memberikan pujian kepada pemain berkebangsaan Cape Verde ini.
“Terlihat kualitas dari Yuran, sangat tenang mengawal para pemain dan mengisi kekosongan di jantung pertahanan PSM,” ucap Binder Singh.
Selain Yuran, Reza Arya kiper muda yang dipercaya tampil sepanjang laga juga membuktikan dirinya.
Bahwa sepeninggal Hilman Syah, gawang PSM akan baik-baik saja.
Peluang demi peluang Arema FC mampu ditepis Reza Arya. Binder Singh melanjutkan bahwa, kunci keunggulan Laskar Pinisi tak lepas pula dari kecerdikan Bernardo Tavares.
Sebagai pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares mampu memanfaatkan kemampuan skuadnya dan melihat kekurangan dari Arema FC.
"Bernardo Tavares bermain cerdas di laga ini yang menyulitkan Arema FC," katanya.
Satu taktik cerdik Bernardo Tavares yang menurut komentator membuat PSM Makassar unggul atas Arema FC yakni dalam membangun serangan.
"Saat counter attack PSM mampu menjaga ritme bola dengan umpan-umpan pendek satu dua, rapi sekali. Tapi saat memulai serangan dari bola kekuasaan sendiri langsung direct pass ke depan, ini tentu sulit terbaca oleh lawan," sambungnya.
Kenzo Meyakinkan
Pemain yang paling ditunggu-tunggu penampilannya pada laga ini Kenzo Nambu.
Winger asal Jepang itu tidak dimainkan sebagai starter, melainkan bermain pada menit 82.
Sebagai laga perdananya berseragam PSM, Kenzo Nambu langsung mencuri perhatian usai masuk lapangan menggantikan Rizky Eka.
Hanya dalam delapan menit waktu normal, pemain yang identik dengan ikat kepala ini langsung menunjukan kebolehannya.
Beberapa kali ia menyisir dari sisi kanan lapangan dan melewati pemain Arema FC dengan gocekan khasnya.