TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kontestasi Politik 2024 mulai memanas. Banyak kandidat melakukan pendekatan untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas.
Meski masih dua tahun perjalanan menuju Pemilu 2024, tetapi pembahasan siapa bersanding dengan siapa sudah ramai dibincangkan.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi salah satu figur yang digadang-gadang bakal maju di pemilihan gubernur (Pilgub) mendatang.
Bentuk dukungan masyarakat di luar Kota Makassar juga sudah terlihat.
Banyak baliho atau spanduk yang menampilkan wajah Danny Pomanto terpasang di beberapa titik jalan.
Jelang lebaran Idul Fitri lalu, foto Danny Pomanto dengan tulisan ucapan selamat Hari Raya mengisi sudut jalan di Kabupaten Jeneponto
Selain itu, Danny Pomanto juga mengaku, spanduknya bertebaran hingga ke asal Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Bone dan di Wajo.
Taranyar, flyer betuliskan 'DP FOR SUL-SEL' juga beredar di group WhatsApp.
Namun, Danny Pomanto merespon biasa hal tersebut.
Bahkan, Danny Pomanto mengaku tak tahu jika ada tim yang terbentuk di berbagai daerah.
"Di daerah malah saya tidak tahu bilang ada tim ku di sana, buktinya balihoku jelek fotoku semua," katanya.
Ia pun belum kepikiran untuk melakukan deklarasi tim pemenangan. Butuh menelaah dan memprediksi peluang ke depan.
"Masih terlalu jauh deklarasi, nanti kita liat, kalau memungkinkan kenapa tidak, kemarin yang kasi pasang spanduk itu saya tidak kasi uang, itu inisiatif mereka," ungkapnya.
Menurut Wali Kota Makassar dua periode ini, untuk maju di Pilgub harus punya pertimbangan matang.
"Kan belum tentu saya maju, harus dipertimbangkan baik-baik," ucap Danny Pomanto.
Perlu melihat hasil survei kecenderungan masyarakat, bagaiamana popularitas dan elektabilitasnya.
"Kalau masyarakat menginginkan kita maju, yah maju. Kalau tidak untuk apa kita maju, dan maju tidak maju tergantung masyarakat mau atau tidak mau, bukan kita," ujarnya.
Baru-baru ini, bertempat di Gedung IPTEKS Universitas Hasanuddin Makassar Jalan Perintis Kemerdekaan, Kamis (9/6/2022) Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi narasumber dalam acara 'Stabilitas Politik Menjelang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024'.
Acara tersebut diinisiasi oleh Universitas Hasanuddin. Danny Pomanto dalam kesempatan itu menyampaikan perjalanan politiknya saat ikut Pilkada.
Danny menyebutkan, kemenangan Kotak Kosong 2018 lalu menjadi sejarah bagi dunia politik.
Perlawanan dari berbagai lini terus hadir mewarnai perjalanannya hingga kembali di percaya menakhodai Makassar.
“Kemenangan Kotak Kosong 2018 lalu menjadi sorotan tajam karena menjadi sejarah di dunia politik," katanya.
“Jadi saya ini empat kali ikut pemilu dan alhamdulillah selalu didukung rakyat banyak. Satu-satunya kontestan yang paling banyak ikut pemilu. Tapi inilah kisah yang ditakdirkan untuk saya agar kembali dapat memimpin Makassar hingga saat ini”, jelasnya.
Terkait stabilisasi politik jelang pemilu serentak sesuai dengan tema seminar, Wali Kota Makassar ini pun meminta baik penyelenggara, pelaku politik juga masyarakat agar dapat menggunakan hak politiknya dengan baik sehingga keamanan dapat diwujudkan bersama.
Menurutnya, butuh korelasi, sinergitas, dan komitmen untuk menjaga stabilisasi politik.
"Semuanya harus berjalan bersama demi menciptakan keamanan sehingga pertarungan politik bisa menghasilkan pemimpin yang amanah. Perbedaan pilihan itu wajar. Olehnya itu pendidikan politik dasar sangat penting," tutur Danny Pomanto. (*)