"Kita buat suatu program khusus bagi peserta antara lain belajar DIROSA (Belajar Ngaji dan Belajar Bahasa Arab) ikut kajian agama dan lain-lain," terang Abdul Aziz.
Lebih lanjut ia menjelaskan, latar belakang Yayasan Mahtan berdiri didasari dengan melihat banyaknya Ikhwa (pemuda) yang sudah mulai hijrah.
Hal itu ditunjukkan dengan intensitas mengikuti dan menengar langsung kajian yang kondisi tubuhnya masih bertatto.
"Jadi saya dan dr Muh Ihsan Kitta berinisiatif untuk membuat suatu gerakan dengan nama Makassar Hapus Tatto dimana Sumber Dana semua berasal dari para donatur," ungkap Dr Abdul Aziz.
Ia pun berharap para peserta (Penerima Manfaat) hapus tatto tetap Istiqomah (konsisten) untuk belajar dan beribadah.
"Serta meninggalkan semua hal-hal yang dilarang oleh agama Islam," harapnya.
Untuk menghapus satu gambar tatto dibutuhkan beberapa kali treatment.
Kecepatan hasil penghapusan tatto melalu treatment Mahtan, ditentukan dari tingkat ketebalan gambar dan kualitas pewarna yang digunakan.
Selain, pengguna tatto dari kalangan muslim, Mahtan juga telah beberapa kali melayani hapus tatto bagi yang non muslim.
Syaratnya cukup membawa hasil laborattorium pemeriksaan darah HIV HBSAG dan GDS.
Khusus bagi wanita hamil atau menyusui tidak diperkenankan menghapus tatto dengan alasan pertimbangan medis.(Tribun-Timur.com/Muslimin Emba).