TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kampanye hapus tatto terus digalakkan Yayasan Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan).
Tidak tanggung-tanggung, sudah ada ratusan bahkan seribuan pengguna tatto yang memilih menghapus gambar di badannya melalui Mahtan.
Lalu apa alasan para pengguna tatto itu berbondong-bondong menghapus gambar di tubuhnya?
Ketua Yayasan Mahtan, dr Abdul Azis SpU membebarksnnya kepada tribun, Senin (23/5/2022) siang.
Dr Abdul Aziz mengatakan, salah satu pemicu pengguna tatto memilih menghapus yaitu karena adanya dorongan hijrah atau berubah ke arah yang lebih baik.
"Peserta (Penerima manfaat) di mana mereka sudah mulai berubah (Hijrah) ke arah yang lebih baik. Dimana mereka menyadari bahwa membuat tatto itu dilarang oleh agama," kata Dr Abdul Aziz.
Selain itu, lanjut Abdul Aziz, kebanyakan dari mereka juga mengaku risih dengan gambar tatto yang ada di badan.
"Dan rata-rata peserta yang memiliki tatto di badannya itu sudah mulai risih dengan Aladanya gambar-gambar yang ada di tubuh mereka," ujarnya.
Tidak hanya itu, Abdu Azis mengungkapkan, banyaknya pengguna tatto yang mendatangi Mahtan tidak terlepas dari layanan gratis yang diberikan.
Pasalnya, tarif atau biaya penghapusan tatto tidaklah murah atau cukup menguras isi dompet.
"Dan tahu bahwa untuk hapus tatto itu biayanya sangat besar, sehingga dengan adanya Yayasan Mahtan mereka terbantu sekali dari segi biaya," jelasnya.
"Karena di setiap event yang diaksanakan untuk hapus tatto gratis, baik di daerah maupun itu di Makassar," sambungnya.
Sejauh ini, kata Abdul Azis, dari awal berdirinya Mahtan, pserta (Penerima Manfaat) yang Ikut untuk hapus tatto kurang lebih 1000an peserta.
Tapi yang istiqomah (konsisten) dan tetap lanjut untuk ikut treatmen lanjutan, lanjut Abdul Azis, sekitar 150 an peserta.
Peserta yang konsisten, kata dia, diikutikan dalam program rutin seperti kajian untuk lebih mendekatkan diri ke pencipta.