TRIBUN-TIMUR.COM - Kejadian tak menyenangkan dialami dai kondang, Ustadz Abdul Somad atau UAS (45).
Pada Senin (16/5/2022) siang lalu, dia ditolak masuk ke Singapura melalu jalur laut di Pelabuhan Tanah Merah, Singapura.
Pada saat itu, UAS berupaya masuk ke Negeri Singa bersama dengan rombongan, namun hanya dia yang ditolak masuk.
Kronologi UAS tak diizinkan masuk ke Singapura disampaikan pendakwah Hilmi Firdausi melalui akun Twitter-nya @Hilmi28.
Pada tangkapan layar percakapan yang diunggah tersebut, UAS menyatakan telah memenuhi persyaratan perjalanan ke Singapura sejak beberapa hari sebelum keberangkatan.
Selain itu, ia juga mengaku telah mendapatkan arrival card dari ICA.
"Beberapa hari sebelum keberangkatan, semua persyaratan sudah dipenuhi. ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan sudah jelas," ujar UAS dalam tangkapan layar tersebut.
• Ternyata ini Isi Ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang Membuatnya Ditolak Masuk Singapura
Ia disebutkan telah tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura pada Senin (16/5/2022) pukul 13.30.
UAS mengaku ditarik oleh pihak Imigrasi dan terpisah dengan rombongannya.
Ia pun mengaku tak ada wawancara dan penjelasan dari pihak Imigrasi terkait kejadian tersebut dan akhirnya dipulangkan dengan feri terakhir pada pukul 17.30.
"Tidak ada wawancara. Tidak ada minta penjelasan. Tidak bisa menjelaskan ke siapa," tulis UAS.
Not to land
Terkait dengan kejadian tersebut, Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, Suryopratomo menjelaskan, UAS sejak awal tidak diizinkan untuk masuk Singapura lantaran tak memenuhi kriteria warga asing yang berkunjung ke Singapura.
Informasi tersebut ia dapatkan dari Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) Singapura.
"Informasi yang saya dapatkan dari ICA, UAS tidak diizinkan untuk masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura. Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura," ujar Suryopratomo kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2022).
• Apa Itu Not to Land Notice? Penyebab Ustadz Abdul Somad Dilarang Masuk Singapura, Beda Deportasi
Namun demikian, ia enggan memberikan penjelasan lebih detail mengenai kriteria yang tak dipenuhi tersebut.
Selain itu, pihaknya juga mengaku tak menerima informasi dari UAS mengenai pengajuan permohonan bantuan kepada KBRI untuk masuk ke Singapura.
"Menurut ICA, mereka tidak mengizinkan masuk. Not to land sejak awal," kata dia.
Singapura: Rendahkan agama lain
Pemerintah Singapura memang mengakui telah menolak UAS.
Penolakan UAS tak terkait dengan sikapnya dalam Pilpres 2019 lalu di Tanah Air.
Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri Singapura pun mengungkapkan, salah satu alasan penolakan dilakukan adalah terkait konten ceramah UAS.
"Ia membuat pernyataan yang merendahkan anggota komunitas agama lain," begitu bunyi keterangan tertulis Kemendagri Singapura, dikutip pada Selasa (17/5/2022).
Kemendagri Singapura pun menyebut UAS sebagai penceramah ekstremis dan segregasionis, di mana ajaran-ajaran tersebut tidak diterima di Singapura dengan masyarakat yang multirasial dan agama.
Ekstremis adalah penganut paham ekstrem berdasarkan pandangan agama, politik, dan sebagainya.
Sementara segregasionis adalah penganut paham yang memisahkan suatu kelompok, suku bangsa, ras atau satu etnis secara paksa dengan menggunakan segala cara, termasuk kekerasan.
Pihak Kemendagri Singapura juga menyinggung ceramah UAS yang menyebut bom bunuh diri sah bila dikaitkan dengan konflik Israel-Palestina.
"Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan modus untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," demikian dijelaskan keterangan resmi tersebut.
Kemendagri Singapura menyatakan, UAS dan rombongan yang seluruhnya berjumlah 7 orang tiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura pada Senin, 16 Mei 2022.
UAS pun sempat diwawancara sebelum akhirnya ditolak masuk ke Singapura.
UAS dan rombongannya kemudian dipulangkan kembali ke Batam di hari yang sama.
Sementara itu, menurut pendakwah Hilmi Firdausi melalui akun Twitter-nya @Hilmi28, UAS menyatakan telah memenuhi persyaratan perjalanan ke Singapura sejak beberapa hari sebelum keberangkatan.
Selain itu, ia juga mengaku telah mendapatkan arrival card dari ICA.
"Beberapa hari sebelum keberangkatan, semua persyaratan sudah dipenuhi. ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan sudah jelas," ujar UAS dalam tangkapan layar tersebut.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita.