Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPC Demokrat Soppeng Haeruddin Tahang mengajak seluruh kader menerima keputusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjuk Ni'matullah Ketua DPD segitiga mercy Sulawesi Selatan periode 2022-2027.
Hal itu disampaikan Haeruddin menanggapi wacana penolakan kedatangan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono melantik pengurus DPD.
Haeruddin adalah satu dari 16 Ketua DPC pendukung Ilham Arief Sirajuddin dalam gelaran Musyawarah Daerah IV Demokrat Sulsel di Hotel Four Points By Sheraton, Rabu (22/12/2021) lalu.
"Pak Ketum AHY mau datang melantik Ni'matullah. Alhamdulillah itu kabar positif sekali bagi kader. Itu artinya Pak AHY punya perhatian lebih pada Sulsel menghadapi agenda politik 2024," kata Haeruddin saat dihubungi Senin (16/5/2022).
Haeruddin mengatakan, gelaran Musda IV telah selesai dengan terpilihnya kembali Ni'matullah.
Ia ikut tergabung dalam barisan pemenangan IAS di Musda lalu. Total ada 16 DPC mendukung IAS.
Sementara Ni'matullah hanya didukung 8 DPC ditambah 1 suara DPD.
Belakangan AHY memutuskan menunjuk Ni'matullah sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel.
Merujuk pada AD/ART Demokrat hasil kongres 2020 lalu, penentuan ketua DPD bukan lagi ditentukan berdasarkan voting atau suara terbanyak.
Haeruddin mengatakan, Demokrat Sulsel sudah membutuhkan ketua definitif untuk menggencarkan konsolidasi.
"Rencana kedatangan Pak AHY itu informasi bagus bagi seluruh kader karena memang kita butuh itu, kita butuh pemimpin definitif memimpin konsolidasi partai hadapi agenda pemilu 2024 ke depan," katanya.
"Kalau tidak ada ketua definitif konsolidasi terlambat. Selanjutnya musyarawarh cabang, itu mesti kita pikir sekarang. Kita butuh konsolisai hingga ranting agar bisa hasilkan anggota DPRD semua tingkatan pada saatnya nanti," lanjutnya.
Sebagai anggota DPRD, Haeruddin mengajak seluruh kader menerima keputusan DPP menunjuk Ni'matullah Ketua DPD I Sulsel.
"Ini mesti kita terima, kita hargai, kami seluruh fraksi sangat syukuri itu kedatangan Pak AHY untuk pelantikan," katanya.
Yakin IAS Tidak Boikot AHY