Mahasiswa Dukung Rencana Warga Rampi Lutra Minggat Dari Sulsel dan Pindah ke Sulteng

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, gotong royong memperbaiki jalan setepak menuju Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, baru-baru ini.

Tokoh pemuda Rampi, Bangsi Bati, menyebut pemerintah daerah salama ini hanya mengumbar janji.

"Janji manis disampaikan saat kunjungan maupun kampanye, tapi sayangnya kami diberi harapan palsu selama puluhan tahun," kata Bangsi, Minggu (8/5/2022).

Bangsi mengaku sudah sangat kecewa dengan pemerintah.

Sebab janji yang sudah beberapa kali disampaikan tidak pernah direalisasikan sampai saat ini.

Bangsi mewakil warga Rampi bahkan mengancam akan bersurat ke Presiden Jokowi.

Meminta supaya Rampi dikeluarkan dari wilayah Luwu Utara dan bergabung dengan Kabupaten Poso di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Jika pemerintah daerah dari tahun ke tahun hanya bisa berjanji tanpa bukti, maka masyarakat Rampi berkomitmen akan melakukan langkah kongkrit bersurat ke Presiden Republik Indonesia dengan beralih pemerintahan ke-Sulawesi Tengah," tegas Bangsi.

"Apalagi wilayah kami (Rampi) memang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah," tuturnya.

Jalan menuju Rampi sudah lama dikeluhkan warga.

Bahkan sejak Indonesia merdeka, jalan ke Rampi belum pernah layak untuk dilalui kendaraan.

Kondisi ini membuat kecamatan berpenghuni sekitar 3.800 penduduk tak kunjung maju.

Pernyataan warga Rampi ingin bergabung dengan Sulteng bukan isapan jempol belaka.

Baru-baru ini, warga gotong royong memperbaiki jalan yang menghubungkan antara Rampi dengan Bada, Kabupaten Poso, Sulteng.

Gotong royong memperbaiki jalan setepak sepanjang 36 kilometer bekerjasama dengan jemaat se-Klasis Rampi, Sinode GKST Sulteng, dan Pemerintah Desa se-Kecamatan Rampi.

Tokoh masyarakat Rampi, Karel Sinta, mengatakan, gotong royong dilakukan selama lima hari, 2-6 Mei 2022.

Halaman
1234

Berita Terkini