KKN di Desa Penari

Lengkap! Cerita KKN di Desa Penari Versi Asli dari Twitter SimpleMan, Lebih Menyeramkan

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster Film KKN di Desa Penari

Kisah menyeramkan para mahasiswa mengenai KKN di Desa Penari ini ditulis oleh sebuah akun twitter dengan nama SimpleMan.

Cerita KKN di Desa Penari versi thread ini merupakan bagian kedua dari cerita KKN di Desa Penari sebelumnya.

Untuk bagian pertama bisa Anda lihat melalui LINK INI

Adapun untuk bagian kedua, Widya menggoyang badannya, namun Nur tidak bergeming, saat Widya mencoba menyentuh kulit wajahnya yang dingin, Nur terbangun dan melotot melihat Widya. Tatapannya, seperti orang yang sangat marah.

Poster Film KKN di Desa Penari (Twitter @@SimpleM81378523/MDPictures)

"Cah Ayu (anak cantik)."

Hal itulah yang pertama Widya dengar dari Nur. Hanya saja, suaranya, itu bukan suara Nur. Suaranya menyerupai wanita uzur. Melengking, membuat bulu kuduk Widya seketika berdiri.

Namun, saat Widya mencoba pergi, tangannya sudah dicengkeram sangat kuat.

"Kerasan nak nang kene (betah tinggal di sini)?"

Widya tidak menjawab sepatah katapun, suaranya mengingatkannya pada neneknya sendiri, benar-benar melengking.

"Yo opo cah ayu, wes ngertos badarawuhi (gimana anak cantik, sudah kenal sama penunggu di sini)?"

Widya mulai menangis.

"Lo, lo, lo, cah ayu ra oleh nangis, gak apik (anak cantik gak boleh menangis)."

Matanya masih melotot, pergelangan tangan Widya dicengkram dengan kuku jari Nur.

"Cah lanang sing ngganteng iku ae wes kenal loh kale Badarawuhi (anak ganteng itu saja sudah kenal sama dia)."

"Nur," ucap Widya sembari tidak bisa menahan takutnya lagi, suasana di ruangan itu benar-benar baru kali ini bisa membuat Widya setakut ini.

Halaman
1234

Berita Terkini