Lalu, ia memutuskan untuk mendirikan sekolah wanita.
Tujuan Kartini mendirikan sekolah tersebut adalah untuk memberikan kebebasan pendidikan bagi wanita pribumi.
Namun, pada 17 September 1904, R.A Kartini menghembuskan napas terakhirnya setelah melahirkan anak pertamanya, Soesalit Djojoadhiningrat.
- Surat Peninggalan R.A Kartini
Banyaknya surat-surat Kartini saat ia muda menginspirasi banyak wanita Indonesia karena berisikan tentang perjuangannya mengenai status sosial hak para wanita pribumi.
Bukti perjuangan R.A Kartini tersebut kemudian disusun sebagai buku.
Buku tersebut dikenal dengan judul Door Duisternis tot Licht atau dalam bahasa Indonesia "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Sejarah perjuangan R.A Kartini hingga saat ini masih dikenang, terkhusus pada saat Hari Kartini 21 April.
(Tribunnews.com, Renald/Oktavia WW/Farrah Putri)(Grid.id/Tata Lugas Nasiti)(Bobo.grid.id/Sarah Nafisah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Biografi Singkat R.A Kartini serta Sejarah Ditetapkannya 21 April sebagai Hari Kartini