Pedagang Takjil

Dinkes Maros Sidak Pedagang Takjil di Pasar Tradisional Bulu-bulu, 32 Sampel Diperiksa, Hasilnya?

Penulis: Nurul Hidayah
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maros menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tradisional Bulu-bulu, Rabu (20/4/2022). 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maros menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tradisional Bulu-bulu, Rabu (20/4/2022). 

Sidak ini dilakukan khusus untuk pengawasan jajanan takjil selama bulan Ramadan.

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus mengatakan, dalam sidak jajanan takjil kali ini, pihaknya menggandeng  instansi Satpol PP, dan Puskesmas Marusu. 

Mantan Kepala Puskesmas Bantimurung ini mengatakan, pengawasan jajanan takjil ini sudah sering mereka lakukan. Bahkan bukan saja di bulan ramadan. 

Selama ramadan, ada beberapa pasar menjadi sasaran tim terkait pengawasan jajanan takjil. 

"Tujuannya, memastikan masyarakat tidak mengkonsumsi bahan berbahaya yang terkandung dalam takjil tersebut. Makanya kita melakukan pengawasan, dan pemeriksaan kandungan makanan tersebut," ujarnya.

Dia menuturkan, dalam pemeriksaan kandungan jajanan takjil tersebut, pihaknya menurunkan tim khusus

Tim bekerja mengumpulkan sampel jajanan pedagang, kemudian memeriksanya di mobil laboratorium. 

Dalam lima sampai 10 menit hasil pemeriksaan keluar.

"Kita hanya mengambil beberapa sampel dari pedagang untuk diperiksa. Hari ini terkumpul sekitar 32 sampel. Semuanya kita periksa di mobil laboratorium," jelasnya.

Setelah pemeriksaan tersebut kata Yunus, pihak Dinkes memastikan, jajanan takjil yang dijual pedagang di pasar Bulu-bulu aman dikonsumsi.

"Dari hasil pemeriksaannya, 32 sampel yang kita ambil aman untuk dikonsumsi. Tidak ada yang mengandung boraks, formalin dan zat pewarna pakaian," jelasnya.

Selama prosea pengambilan sampel, dr Yunus meminta agar pedagang tidak memberi bahan pengawet di jajanan takjilnya. Sebab, bahan itu akan berdampak pada kesehatan.

"Umumnya, pedagang takjil ini membuat sendiri jajanan takjilnya. Bukan dari pasokan jajanan takjil. Jadi aman untuk dikonsumsi," pungkasnya. (*)

 

Berita Terkini